Skybridge Fashion Walk Tampilkan Keunikan Batik Banyumas di Stasiun Purwokerto

- Redaksi

Thursday, 29 August 2024 - 19:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Diberitakan bahwa pada acara bertajuk “Skybridge Fashion Walk,” beragam busana batik khas Banyumas dipamerkan kepada publik.

Kegiatan yang berlangsung di Stasiun Kereta Api Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ini diselenggarakan mulai dari 29 Agustus hingga 4 September 2024.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan keindahan batik Banyumas, tetapi juga untuk mempromosikan berbagai jenis busana berbasis ecoprint yang ramah lingkungan.

Acara ini resmi dibuka pada Kamis sore, yang ditandai dengan peragaan busana batik khas Banyumas dan ecoprint.

Dalam sesi ini, enam model berlenggak-lenggok dari area Skybridge Stasiun Purwokerto menuju emplasemen stasiun, menampilkan ragam motif dan desain yang mencerminkan kekayaan budaya Banyumas.

Batik yang ditampilkan tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga menjadi simbol dari identitas dan warisan budaya masyarakat setempat yang kaya akan nilai-nilai tradisional.

Baca Juga :  Cara Mudah Membedakan Serum Scarlett Asli dan Palsu

Selain itu, acara ini juga menampilkan busana kerja dari berbagai bidang pekerjaan di lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Pengunjung dapat melihat secara langsung seragam-seragam yang dikenakan oleh para pekerja, seperti masinis, kondektur, petugas langsir, petugas keamanan, dan pramuantar (porter).

Setiap busana kerja tersebut dirancang dengan mengutamakan kenyamanan dan fungsionalitas, tetapi tetap memperhatikan aspek estetika sehingga terlihat menarik dan profesional.

Batik khas Banyumas yang dipamerkan dalam acara ini mencakup berbagai corak dan motif yang memiliki makna filosofis tersendiri.

Sebagian besar motif terinspirasi dari alam sekitar dan kehidupan sehari-hari masyarakat Banyumas.

Motif seperti daun, bunga, dan binatang seringkali muncul dalam desain batik Banyumas, mencerminkan hubungan yang erat antara masyarakat dengan alam sekitarnya.

Tidak hanya itu, teknik pembuatan batik Banyumas juga menggunakan metode tradisional yang diwariskan secara turun-temurun, memastikan bahwa setiap kain batik memiliki keunikan tersendiri.

Baca Juga :  Menghadapi Potensi Gempa Megathrust: Pakar UGM Sarankan Masyarakat Tetap Tenang dan Siaga

Penyelenggara acara mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengangkat derajat batik Banyumas dan memperkenalkannya ke khalayak yang lebih luas.

Dengan diadakannya acara ini di Stasiun Purwokerto, diharapkan para penumpang kereta api dan pengunjung stasiun dapat lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki Banyumas.

Selain itu, acara ini juga memberikan kesempatan bagi para pengrajin batik lokal untuk mempromosikan karya mereka dan menjalin koneksi dengan konsumen potensial.

Tidak hanya sebagai ajang promosi batik, “Skybridge Fashion Walk” juga menampilkan konsep ecoprint yang sedang tren.

Ecoprint adalah teknik mencetak motif pada kain menggunakan bahan-bahan alami seperti daun dan bunga, yang ramah lingkungan dan tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.

Teknik ini menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan metode pewarnaan kain konvensional, sejalan dengan tren global yang semakin peduli terhadap lingkungan.

Baca Juga :  PT JIEP Resmi Menjadi Perseroan Daerah, Pemprov DKI Jakarta Jadi Pemegang Saham Mayoritas

Kegiatan ini berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, baik dari masyarakat lokal maupun wisatawan yang kebetulan sedang berada di Stasiun Purwokerto.

Dengan suasana yang meriah dan penuh warna, acara ini tidak hanya menjadi ajang pameran busana, tetapi juga wadah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya lokal serta mengadopsi praktik ramah lingkungan dalam industri fashion.

Di sela-sela kegiatan, pengunjung juga disuguhi berbagai penampilan seni dan budaya lainnya, termasuk tari tradisional dan pertunjukan musik yang semakin menambah semarak acara.

Hal ini menunjukkan bahwa “Skybridge Fashion Walk” bukan sekadar acara mode, tetapi juga perayaan budaya Banyumas yang kaya dan beragam.

Dengan berakhirnya acara ini pada 4 September 2024, diharapkan para pengunjung tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga wawasan baru tentang pentingnya melestarikan warisan budaya dan menjaga keberlanjutan lingkungan.***

Berita Terkait

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online
Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali
Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini
Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi
Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang
Hendak Kencan, Gadis di Pacitan Tewas Kecelakaan
Hasto Kristiyanto Resmi Ditahan, PDIP Besuk ke Rutan KPK
Ratusan Mahasiswa Gelar Demo Terkait Hasto Kristiyanto, Minta Harun Masiku Segera Ditangkap

Berita Terkait

Saturday, 22 February 2025 - 16:38 WIB

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 February 2025 - 09:32 WIB

Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali

Saturday, 22 February 2025 - 09:24 WIB

Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini

Saturday, 22 February 2025 - 09:18 WIB

Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi

Saturday, 22 February 2025 - 09:12 WIB

Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang

Berita Terbaru

Disdukcapil Kota Serang

Advertorial

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 Feb 2025 - 16:38 WIB