SwaraWarta.co.id Polisi telah memasang garis polisi di lokasi semburan air yang diduga bercampur gas setinggi 20 meter di Desa Pandan, Omben, Sampang.
Pemasangan ini bertujuan untuk menjaga keselamatan warga agar tidak mendekati area semburan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres Sampang, AKBP Hendro Sukmono, menjelaskan bahwa garis polisi dipasang setelah mendapatkan izin dari pemilik rumah, Pak Rokib.
Baca Juga: Kemarau Panjang Bikin Tukang Sumur Bor Kebanjiran Job
“Di lokasi kami pasang perimeter berupa police line. Kami izin kepada pemilik rumah pak Rokib tadi beliau sudah terima hanya untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di lokasi,” ujar Kapolres Sampang AKBP Hendro sukmono saat meninjau lokasi, Jumat (2/8).
Langkah ini diambil untuk menghindari kemungkinan bahaya. Hendro juga mengingatkan agar warga tidak menyalakan api di dekat lokasi dan menunggu hasil penelitian tentang kandungan air yang menyembur.
Pihak Bupati dan ESDM Provinsi juga telah hadir untuk mengambil sampel air untuk dianalisis lebih lanjut.
“Tadi sudah dikoordinasikan bersama Bupati dan dari ESDM propinsi Sudah hadir untuk mengambil sampel air tersebut untuk diteliti,” terang Hendro.
Rokib, pemilik sumur bor, menceritakan bahwa ia memutuskan untuk mengebor sumur guna mengatasi kesulitan air di kampungnya.
Proses pengeboran yang memakan waktu 38 hari ini menggunakan biaya dari pribadi dan keluarganya. Pengeboran dihentikan pada Kamis malam setelah mencapai titik sumber air.
“Di sini kalau kemarau itu kesulitan air sehingga saya mau ngebor air. Setelah mengundang ahli bor, diperkirakan di depan rumah itu ada sumber,” kata Rokib
Namun, pada dini hari, semburan air yang sangat kuat disertai suara letusan mengejutkan warga.
“Jam satu itu terdengar suara seperti deru pesawat tempur yang semakin nyaring. Jam 04.00 WIB air menyembur keluar disertai dengan suara letusan sebanyak dua kali hingga membuat semua terkejut dan lari menjauh,” ungkap rokib.
Air semburan bahkan mencapai ketinggian 20 meter dan mengeluarkan bau menyengat seperti belerang. Warga panik dan lari menjauh dari lokasi kejadian.
Baca Juga: Santri Asal Rembang Ditemukan Tewas Tersengat Listrik
“Semburan air disertai bau menyengat seperti bau belerang itu makin tinggi hingga mencapai ketinggian 20 meter,” imbuhnya