SwaraWarta.co.id Muhammad Raihan, seorang siswa kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif (TKRO) di SMK Negeri 1 Kepanjen, Kabupaten Malang, terpilih menjadi anggota tim Paskibraka Nasional pertama yang akan bertugas di IKN.
Raihan sendiri berasal dari Desa Slorok, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.
Baca Juga: Kebijakan Penggunaan Hijab oleh Paskibraka: Refleksi Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Prestasi Raihan ini disambut dengan rasa bangga oleh seluruh pihak di SMK Negeri 1 Kepanjen.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Amiruddin Atimurrahman, menyampaikan kebahagiaannya atas terpilihnya Raihan menjadi Paskibraka Nasional, yang merupakan pencapaian pertama bagi sekolah tersebut sejak berdiri 15 tahun yang lalu.
“Alhamdulillah, setelah 15 tahun, sejak berdirinya sekolah ini, salah satu siswa kami terpilih sebagai Paskibraka Nasional,” kata Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan, M Amirudin Atimurrahman kepada wartawan, Kamis (15/8).
Sebelumnya, sekolah ini hanya pernah mengirim siswa untuk Paskibraka di tingkat Jawa Timur.
Sebagai bentuk apresiasi, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kepanjen, Lasmono, berencana memberikan penghargaan kepada Raihan setelah ia kembali dari tugasnya di IKN.
“Sebagai bentuk apresiasi, Kepala Sekolah SMKN 1 Kepanjen, Lasmono akan memberikan reward kepada Raihan sepulang dari IKN nanti,” terangnya.
Raihan saat ini sedang menjalani karantina di Cibubur, Jakarta Timur, sebagai persiapan untuk upacara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
Ia berhasil lolos melalui seleksi tingkat Kabupaten Malang pada Mei dan tingkat Provinsi Jawa Timur pada Juni 2024.
Pendamping ekstrakurikuler Paskibraka SMKN 1 Kepanjen, Sugihantoro, menjelaskan bahwa sekolah memberikan pendampingan khusus kepada anggota Paskibraka, baik dalam aspek fisik maupun akademik.
Pendampingan ini mencakup empat bidang utama, yaitu pendidikan kewarganegaraan, pengetahuan umum, peraturan baris-berbaris (PBB), dan kesehatan.
Pendekatan pendampingan juga dilakukan dengan cara santai seperti diskusi terbuka. Dalam latihan PBB, sekolah bekerja sama dengan anggota Koramil Kepanjen.
“Ada 4 poin pendampingan yang kami berikan. Yakni pendidikan kewarganegaraan, pengetahuan umum, peraturan baris berbaris (PBB) dan kesehatan,” tuturnya.
Selain itu, sekolah juga memberikan perhatian khusus pada kesehatan fisik para siswa, termasuk mengawasi asupan makanan dan olahraga mereka, bahkan saat mereka berada di rumah.
Baca Juga: Belasan Paskibraka Lepas Hijab, MUI Buka Suara
Penggunaan media sosial oleh anggota Paskibraka juga diawasi agar mereka tetap sehat, termasuk untuk mencegah munculnya jerawat akibat melihat konten yang tidak baik di media sosial.