SwaraWarta.co.id Presiden Joko Widodo menekankan bahwa proses pemindahan ibu kota negara tidak boleh dianggap mudah, seperti halnya memindahkan rumah.
Hal ini terkait dengan belum terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) mengenai pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga: Tinjau Pembangunan IKN, Jokowi Gandeng Deretan Influence Ternama
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Presiden, penerbitan Keppres tersebut bergantung pada kesiapan di lapangan, terutama progres pembangunan di IKN.
“Pindah rumah saja kan kita itu, aduh ribetnya, ini pindah ibu kota. Jangan menggampangkan,” kata Presiden di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin
Presiden juga menjelaskan bahwa Keppres pemindahan ibu kota bisa saja diterbitkan pada masa pemerintahan saat ini, atau bisa juga menunggu hingga pemerintahan berikutnya, tergantung situasi di lapangan.
Selain itu, Presiden akan kembali berkantor di IKN dalam beberapa hari mendatang untuk memimpin sidang kabinet paripurna pertama di IKN dan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) sejumlah infrastruktur pendukung di sana.
“Nanti kita lihat karena itu menyangkut bukan administrasi saja bukan masalah keppresnya atau perpresnya tetapi proses di lapangan juga harus kita lihat, kesiapan di lapangan harus dilihat,” ucap Presiden
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menambahkan bahwa Presiden akan melakukan sejumlah agenda penting selama berkantor di IKN, termasuk sidang kabinet dan groundbreaking infrastruktur.
Baca Juga: Perdana Bermalam di IKN, Presiden Jokowi Ngaku Belum Bisa Tidur Nyenyak karena Hal Ini
“Presiden akan kembali berkantor di IKN selama beberapa hari ke depan. Presiden diagendakan untuk melakukan sidang kabinet paripurna pertama di IKN dan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) sejumlah infrastruktur pendukung di IKN,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (11/8).