Pihak Keluarga Calon Dokter Muda Korban Bulying, Tolak Dugaan Bulying?

- Redaksi

Saturday, 17 August 2024 - 13:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Usai viral kasus bunuh diri salah satu mahasiwi undip, kini pihak keluarga mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang diduga bunuh diri akibat bullying, kini angkat suara. Melalui kuasa hukumnya, mereka membantah bahwa korban meninggal karena bunuh diri.

 

 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kuasa hukum keluarga mereka, bapak Susyanto, menjelaskan bahwa dugaan bulying ditampik oleh keluarga korban.

 

“Intinya pihak keluarga menampik terkait bahwa korban almarhumah itu meninggal dunia karena bunuh diri. Kami sebagai kuasa hukum dari keluarga itu menolak berita tersebut,” tukas Susyanto.

 

menurut pihak keluarga korban memiliki riwayat penyakit saraf kejepit yang menyebabkan rasa sakit saat kelelahan, diduga, saat mengalami sakit dan kelelahan, korban mungkin menyuntikkan obat anestesi sendiri dan mengalami overdosis.

Baca Juga :  Viral! Bukti Chat Bullying yang di lakukan Dokter PPA Tersebar di X!

 

“Korban meninggal karena sakit, mungkin pas lagi kelelahan keadaan darurat, dia mungkin menyuntikkan anestesinya kelebihan dosis atau apa. Intinya dari keluarga menampik berita bahwa korban meninggal dunia karena bunuh diri,” kata Susyanto kepada wartawan di Tegal, Jumat (16/8/2024).

 

 

Namun, kuasa hukum keluarga korban juga menekankan bahwa mereka tidak dapat memberikan keterangan secara terbuka untuk menghindari kesalahan penafsiran Informasi mengenai kematian korban. Hal ini akan disampaikan secara jelas kepada pihak kepolisian.

 

Terkait yang viral katanya, nuwun sewu (mohon maaf) korban meninggal karena bunuh diri itu kami sangkal. Itu tidak benar. Bahwa almarhumah meninggal dunia karena sakit,” imbuhnya.

Baca Juga :  Menarik untuk Dicoba, Ini Dia Cara Menjadi Pramugari dengan Mudah

 

Ketika ditanya tentang curhatan korban kepada ibunya selama menjalani PPDS, Susyanto menyatakan bahwa hal itu pasti akan dibuka jika penegak hukum meminta keterangan resmi dari keluarga. Ditakutkan dan dikhawatir kan informasi tersebut jika disampaikan kepada media akan menyebar tanpa kendali.

 

 

 

Selanjutnya, jika hasil investigasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan bukti adanya perundungan, keluarga akan menyerahkan sepenuhnya kepada Kemenkes.

Penulis : Pipit Adila Wati, Siswi Magang, SMAN 1 PONOROGO.

Berita Terkait

Letusan Gunung Dukono Capai 346 Kali, Masyarakat Diminta Waspada
Pemerintah Rencanakan Perubahan Mekanisme Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN Mulai 2025
Startup Indonesia Dominasi ASEAN Digital Awards 2025, Raih 9 Penghargaan Internasional
ASN Boleh Berpoligami, Aktivis Perempuan Menilai Kebijakan Ini Merugikan Perempuan
Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang
Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi
Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong
Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 18:21 WIB

Pemerintah Rencanakan Perubahan Mekanisme Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN Mulai 2025

Saturday, 18 January 2025 - 18:15 WIB

Startup Indonesia Dominasi ASEAN Digital Awards 2025, Raih 9 Penghargaan Internasional

Saturday, 18 January 2025 - 18:07 WIB

ASN Boleh Berpoligami, Aktivis Perempuan Menilai Kebijakan Ini Merugikan Perempuan

Saturday, 18 January 2025 - 17:58 WIB

Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang

Saturday, 18 January 2025 - 16:44 WIB

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi

Berita Terbaru