SwaraWarta.co.id – Diberitakan, sebanyak 55 anggota tim pengamanan yang terlibat dalam persiapan kedatangan Presiden Joko Widodo ke Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dilaporkan mengalami keracunan makanan.
Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, menyatakan bahwa seluruh korban kini telah pulih setelah menerima perawatan medis di beberapa fasilitas kesehatan di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ade Sugianto menjelaskan bahwa kondisi para korban mulai berangsur pulih berkat penanganan cepat yang diberikan oleh tim medis di beberapa rumah sakit, termasuk SMC dan RSU.
Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas kesembuhan para korban dan berharap mereka segera pulih sepenuhnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Ade Sugianto saat menghadiri penyambutan kedatangan Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan Bendungan Leuwikeris di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, pada Kamis.
Bupati juga menjelaskan bahwa kejadian ini tidak diduga sebelumnya, karena para petugas pengamanan mengalami keracunan makanan sehari sebelum kedatangan Presiden RI pada Rabu, 28 Agustus.
Dari informasi yang diterimanya, ada sekitar 55 orang yang terlibat, bukan hanya dari kalangan Tentara Nasional Indonesia (TNI), tetapi juga dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta petugas lainnya yang berasal dari jajaran pemerintah daerah.
Lebih lanjut, Ade Sugianto merinci bahwa jumlah total yang terdampak mencapai 55 orang, yang terdiri dari gabungan anggota TNI, Polri, BPBD, dan beberapa petugas lainnya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ade saat memberikan keterangan kepada media tentang kejadian tersebut.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuaredidin, yang mendampingi Bupati Tasikmalaya, menambahkan informasi bahwa kondisi korban yang sempat dirawat di rumah sakit maupun puskesmas kini sudah kembali normal dan para korban telah kembali bertugas seperti biasa.
Ia menyampaikan rasa syukur karena kondisi mereka sudah membaik dan para korban sudah dapat melaksanakan tugasnya kembali.
Nuaredidin juga menginformasikan bahwa kasus keracunan makanan ini diduga berasal dari makanan nasi kuning yang dikonsumsi oleh para korban.
Ia menjelaskan bahwa saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden keracunan tersebut.
Menurutnya, pihaknya telah menyerahkan penanganan selanjutnya kepada Dinas Kesehatan, namun yang pasti, makanan yang dimakan korban adalah nasi kuning.
Di sisi lain, Kepala Puskesmas Manonjaya, Mia Sofia, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk mengumpulkan sampel makanan dan muntahan korban sebagai bagian dari proses pemeriksaan lebih lanjut.
Mia menegaskan bahwa sampel muntahan dan makanan yang dikonsumsi telah diambil untuk keperluan pemeriksaan laboratorium guna memastikan sumber dan penyebab keracunan.
Dia menyatakan bahwa seluruh pasien saat datang ke puskesmas mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, dan pusing.
Berkat penanganan medis yang tepat, semua pasien kini sudah tertangani dengan baik dan kondisinya sudah pulih.
Insiden keracunan makanan yang menimpa para petugas pengamanan ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan berbagai pihak berwenang di Kabupaten Tasikmalaya.
Kejadian ini mendorong perlunya tindakan pencegahan yang lebih ketat di masa mendatang agar insiden serupa tidak terulang kembali.
Pemerintah daerah bersama dengan Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus melakukan investigasi yang mendalam guna mengetahui penyebab pasti dari keracunan makanan ini dan memastikan keamanan pangan bagi seluruh petugas yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan resmi di lapangan.***