SwaraWarta.co.id – Dari lanjutan kasus meninggalnya pimpinan Hamas, Khaled Qaddoumi, perwakilan Hamas di Iran, menyatakan bahwa kemungkinan besar Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh oleh roket atau proyektil yang menghantam gedung tempatnya menginap.
Dalam pernyataannya kepada Anadolu pada Sabtu, Qaddoumi mengungkapkan bahwa asumsi ini didasarkan pada kerusakan yang terlihat pada langit-langit dan dinding ruangan, yang mengindikasikan adanya serangan dari luar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Qaddoumi menambahkan bahwa hasil akhir dari dugaan ini masih menunggu laporan teknis.
Ia menjelaskan bahwa tim teknis mereka sedang bekerja keras untuk bisa menentukan fakta-fakta apa saja yang bisa jadi terkait dengan kejadian ini, jadi masih terlalu awal untuk memberikan penilaian secara definitif.
Mengomentari laporan dari New York Times yang mengklaim adanya alat peledak yang disembunyikan di kamar Haniyeh dua bulan sebelum serangan, Qaddoumi menolak kemungkinan tersebut.
Menurutnya, klaim ini tidak rasional dan tidak didukung oleh bukti ilmiah.
Qaddoumi juga mengenang momen terakhir Haniyeh, yang hadir pada sebuah jamuan makan malam resmi kepresidenan usai upacara pelantikan presiden baru Iran.
Setelah acara tersebut, Haniyeh kembali ke kediamannya yang sebelumnya digunakan saat kunjungannya ke Iran.
Qaddoumi menyebutkan bahwa kediaman tersebut biasanya digunakan untuk tamu-tamu penting seperti perdana menteri dan menteri, dan Haniyeh saat itu menginap di lantai empat.
Ismail Haniyeh tewas pada Rabu (31/7) di Teheran, ibu kota Iran.
Hamas dan pemerintah Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, tetapi hingga kini, pemerintah Israel belum memberikan konfirmasi atau bantahan terkait tuduhan tersebut.***