Pendidikan Kaum Tertindas Mengangkat Suara yang Terpinggirkan

- Redaksi

Tuesday, 6 August 2024 - 17:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikan Kaum Tertindas Mengangkat Suara yang Terpinggirkan

Pendidikan Kaum Tertindas Mengangkat Suara yang Terpinggirkan

SwaraWarta.co.id – Pendidikan merupakan hak dasar setiap manusia. Namun, bagi pendidikan kaum tertindas mengangkat suara yang terpinggirkan, akses terhadap pendidikan sering kali menjadi tantangan yang sulit diatasi.

Kaum tertindas, terdiri dari kelompok minoritas, perempuan, dan masyarakat miskin, mengalami berbagai hambatan dalam mengakses pendidikan yang layak.

Pendidikan bagi kaum tertindas bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga alat untuk membebaskan diri dari rantai kemiskinan dan ketidakadilan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Paulo Freire, seorang tokoh pendidikan dari Brasil, memperkenalkan konsep pendidikan kritis melalui bukunya “Pedagogy of the Oppressed” atau “Pendidikan Kaum Tertindas.”

Menurut Freire, pendidikan harus menjadi alat pemberdayaan yang memungkinkan kaum tertindas untuk memahami dan mengubah realitas sosial mereka.

Baca Juga :  EMPAT Faktor yang Umumnya Menjadi Penyebab Timbulnya Masalah Etika Bisnis di Perusahaan

Pendidikan Kaum Tertindas Mengangkat Suara yang Terpinggirkan

Dalam pandangannya, pendidikan tidak hanya sebatas transfer pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi juga harus melibatkan dialog dan partisipasi aktif dari siswa.

Melalui proses ini, siswa dapat menjadi subjek yang aktif dan kritis dalam memaknai dunia di sekitar mereka.

Di Indonesia, masalah pendidikan bagi kaum tertindas masih menjadi isu yang kompleks. Banyak anak dari keluarga miskin yang terpaksa putus sekolah karena harus bekerja membantu keluarga.

Selain itu, akses terhadap fasilitas pendidikan yang memadai masih menjadi kendala di banyak daerah terpencil.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga non-pemerintah.

Baca Juga :  Pentingnya Kejujuran dan Transparansi dalam Memberikan Kesaksian dalam Islam

Program beasiswa dan bantuan pendidikan merupakan salah satu solusi yang dapat membantu meningkatkan akses pendidikan bagi kaum tertindas. Namun, program-program ini harus disertai dengan upaya yang lebih komprehensif, seperti peningkatan kualitas guru, penyediaan fasilitas belajar yang memadai, dan penanaman nilai-nilai inklusif dalam kurikulum pendidikan.

Selain itu, peran masyarakat sangat penting dalam mendukung pendidikan kaum tertindas. Kesadaran akan pentingnya pendidikan harus ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Kampanye dan gerakan sosial yang mendorong pentingnya pendidikan bagi semua lapisan masyarakat dapat membantu mengubah paradigma dan memperluas akses pendidikan.

Pendidikan bagi kaum tertindas bukan hanya tentang meningkatkan angka partisipasi sekolah, tetapi juga tentang membangun kesadaran kritis dan memperjuangkan keadilan sosial.

Baca Juga :  Apa Saja Manfaat Menerapkan Etika Bisnis dalam Perusahaan? Yuk Mari Kita Bahas!

Dengan memberikan akses pendidikan kaum tertindas mengangkat suara yang terpinggirkan, kita dapat membantu kaum tertindas untuk bangkit dan meraih masa depan yang lebih baik. Pendidikan yang merata dan adil adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih setara dan berdaya.

 

Berita Terkait

50 mL Berapa Sendok Makan? Panduan Lengkap Konversi Takaran
Mengapa Rumah Adat Perlu Dilestarikan? Simak Penjelasannya!
Kunci Jawaban! Bagaimana Hubungan Antara Qada dan Qadar?
Bagaimana Cara Menerapkan Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-Hari di Sekolah?
Pengertian Pergaulan Bebas: Dampak dan Cara Menghadapinya
Bagaimana Cara agar Kebudayaan Bangsa Tidak Tercemar dengan Pengaruh Budaya Asing yang Bersifat Negatif?
Muncul Usulan Makan Bergizi Gratis Minta Dibiayai Zakat, PAN Berikan Respon
Bagaimana Agar Profil Pelajar Pancasila dapat Terbangun dengan Konsisten? Mari Kita Bahas!

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 14:42 WIB

50 mL Berapa Sendok Makan? Panduan Lengkap Konversi Takaran

Saturday, 18 January 2025 - 14:20 WIB

Mengapa Rumah Adat Perlu Dilestarikan? Simak Penjelasannya!

Friday, 17 January 2025 - 14:48 WIB

Kunci Jawaban! Bagaimana Hubungan Antara Qada dan Qadar?

Friday, 17 January 2025 - 14:12 WIB

Bagaimana Cara Menerapkan Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-Hari di Sekolah?

Thursday, 16 January 2025 - 13:29 WIB

Pengertian Pergaulan Bebas: Dampak dan Cara Menghadapinya

Berita Terbaru

Banjir

Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:58 WIB

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Lifestyle

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:14 WIB