Menghadapi Potensi Gempa Megathrust: Pakar UGM Sarankan Masyarakat Tetap Tenang dan Siaga

- Redaksi

Sunday, 25 August 2024 - 19:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Menanggapai prediksi Megathrust, pakar gempa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Gayatri Indah Marliyani, menyarankan masyarakat untuk tidak panik secara berlebihan mengenai potensi gempa besar tersebut yang diramalkan dapat mengguncang Indonesia.

Dalam pernyataannya di Yogyakarta pada hari Minggu, Gayatri menggarisbawahi bahwa hal yang paling penting adalah masyarakat mampu mempersiapkan diri dengan baik terhadap ancaman bencana tersebut.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gayatri menjelaskan bahwa usaha untuk menyiapkan diri sebaiknya segera dilakukan.

Masyarakat perlu memahami posisi mereka masing-masing terhadap kemungkinan terjadinya bencana dan tidak bersikap reaktif hanya ketika bencana sudah terjadi.

Sebaliknya, menurutnya, kesiapan harus selalu terjaga.

Gayatri juga mengungkapkan bahwa pusat gempa besar, termasuk Megathrust, umumnya berada di sekitar batas zona subduksi antara dua lempeng, yaitu lempeng benua dan lempeng samudera.

Baca Juga :  Gempa M 3,3 Guncang Gresik, Tidak Berpotensi Tsunami

Lempeng yang tidak dapat bergerak berpotensi menimbun energi besar yang jika dilepaskan dapat menyebabkan gempa besar, yang selanjutnya bisa berpotensi memicu tsunami.

Sebagai dosen Teknik Geologi di UGM, Gayatri menyoroti bahwa gempa Megathrust terbesar yang pernah tercatat terjadi di zona subduksi di Valdivia, Chile Selatan, dengan kekuatan 9,5 magnitudo.

Di Indonesia sendiri, zona subduksi aktif meliputi beberapa area seperti selatan Pulau Jawa yang memanjang dari barat Sumatera ke Selat Sunda, area timur Pulau Jawa, dan selatan Pulau Lombok.

Gayatri menambahkan bahwa potensi terjadinya gempa Megathrust di daerah tersebut cukup besar, terutama jika melihat sejarah gempa besar seperti gempa Aceh pada tahun 2004 dan gempa Pangandaran pada tahun 2006.

Baca Juga :  Ketuk Palu, Ini Alasan MK Batalkan Pasal Berita Bohong Menurut Pakar Hukum

Untuk mengetahui apakah ada potensi gempa lagi di wilayah-wilayah ini, diperlukan pengukuran menggunakan data dari instrumentasi geologi.

Peneliti Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, Galih Aries Swastanto, juga menekankan bahwa pemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.

Ia menyatakan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab dan wewenang pemerintah, sehingga diperlukan penanganan yang tepat baik sebelum, saat, maupun setelah bencana terjadi.

Aries juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai pengetahuan tentang kebencanaan dan cara-cara penanggulangan yang efektif.

Menurutnya, layanan kebencanaan harus menjadi prioritas utama pemerintah, terlepas ada atau tidaknya anggaran yang tersedia.

Aries menambahkan bahwa sistem peringatan dini di Indonesia telah berjalan dengan baik dan mampu mengintegrasikan berbagai jenis bencana untuk mendeteksi potensi ancaman lebih awal.

Baca Juga :  Pimpinan Cabang Bank Pemerintah di Semarang Ditahan Terduga Korupsi

Ia berharap masyarakat bisa lebih siap dan tetap tenang dalam menghadapi ancaman bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.

Sebelumnya, diskusi mengenai gempa bumi Megathrust marak dibicarakan di media sosial karena diprediksi akan mengguncang Indonesia dan berpotensi menimbulkan tsunami.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyarankan pemerintah daerah untuk menyiapkan tata ruang yang aman dan mampu menampung masyarakat sebagai langkah mitigasi jika gempa Megathrust terjadi di Indonesia.

Secara keseluruhan, para ahli menekankan bahwa kesiapsiagaan dan pemahaman akan langkah-langkah mitigasi sangat penting dalam menghadapi potensi ancaman gempa Megathrust.

Masyarakat diimbau untuk selalu siap dan tidak panik, sambil terus memantau informasi resmi dari pemerintah dan lembaga terkait.***

Berita Terkait

Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi di Indonesia Green Award 2025 atas Komitmen Lingkungan
Mbak Ita dan Suami Izin dari Panggilan KPK, Terungkap Ini Alasannya
Evakuasi Banjir, Pria di Lampung Tewas Tersetrum Listrik
Ayah Pramugari Korban Kebakaran Glodok Plaza Berharap Mukjizat: Skenario Tuhan
Positif Narkoba, Pelaku Pembunuhan Satpam di Bogor Terungkap
Presiden Prabowo Subianto Ingin Infrastruktur Dipegang Swasta, AHY Beri Respon Tak Terduga
Dapat Serangan Siber, Bung Towel Lapor Polisi
Masih Dicari, Pramugari yang Hilang dalam Insiden Glodok Plaza Sempat Pamitan ke Orang Tua

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 09:21 WIB

Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi di Indonesia Green Award 2025 atas Komitmen Lingkungan

Saturday, 18 January 2025 - 09:10 WIB

Mbak Ita dan Suami Izin dari Panggilan KPK, Terungkap Ini Alasannya

Saturday, 18 January 2025 - 09:06 WIB

Evakuasi Banjir, Pria di Lampung Tewas Tersetrum Listrik

Saturday, 18 January 2025 - 08:53 WIB

Ayah Pramugari Korban Kebakaran Glodok Plaza Berharap Mukjizat: Skenario Tuhan

Saturday, 18 January 2025 - 08:34 WIB

Positif Narkoba, Pelaku Pembunuhan Satpam di Bogor Terungkap

Berita Terbaru

Cast film Lyora (Dok. Ist)

Entertainment

Lyora: Perjuangan Meraih Buah Hati dalam Film yang Menginspirasi

Saturday, 18 Jan 2025 - 09:16 WIB

Berita

Evakuasi Banjir, Pria di Lampung Tewas Tersetrum Listrik

Saturday, 18 Jan 2025 - 09:06 WIB