SwaraWarta.co.id – Dalam bahasan ini, kita akan membahas secara mendetail tentang pengertian perbedaan antara routing static dan routing dynamic.
Kedua jenis routing ini memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda dalam menghubungkan jaringan lokal maupun antar kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Routing sendiri adalah proses konfigurasi yang dilakukan pada perangkat keras seperti router.
Berbagai jenis router memiliki konfigurasi yang beragam, salah satunya adalah produk dari CISCO yang sangat populer karena konfigurasinya yang sudah dikenal luas.
Bahkan, banyak institusi pendidikan yang menjadikannya sebagai mata kuliah untuk dipelajari lebih lanjut.
Pengertian dan Karakteristik Routing Statis
Routing statis (static routing) adalah metode routing di mana tabel routing diisi secara manual oleh administrator jaringan.
Metode ini dianggap sebagai cara pengaturan routing yang paling sederhana dalam jaringan komputer.
Dengan menggunakan routing statis, setiap entri dalam tabel forwarding diisi secara manual pada setiap router di jaringan tersebut.
Penggunaan routing statis sangat cocok untuk jaringan kecil karena hanya membutuhkan beberapa entri pada tabel forwarding setiap router.
Namun, jika diterapkan pada jaringan yang lebih besar, pengisian tabel forwarding secara manual bisa menjadi tugas yang sangat berat dan memakan waktu.
Setiap perubahan dalam jaringan harus diikuti dengan pembaruan manual pada tabel routing di setiap router, yang tentu saja tidak efisien untuk jaringan yang kompleks dan besar.
Pengertian dan Karakteristik Routing Dinamis
Berbeda dengan routing statis, routing dinamis (dynamic routing) menggunakan protokol routing untuk membuat dan memperbarui tabel routing secara otomatis.
Router dinamis mendengarkan lalu lintas jaringan dan saling berkomunikasi dengan router lainnya untuk bertukar informasi routing.
Protokol routing memungkinkan router untuk berinteraksi dan menginformasikan satu sama lain tentang keadaan jaringan terkini, sehingga tabel forwarding dapat diperbarui sesuai dengan kondisi jaringan saat itu.
Dengan menggunakan routing dinamis, router memiliki kemampuan untuk menyesuaikan rute data berdasarkan perubahan kondisi jaringan.
Ini berarti jika terjadi perubahan dalam jaringan, seperti penambahan atau penghapusan router, tabel routing akan diperbarui secara otomatis tanpa campur tangan manusia.
Hal ini sangat menguntungkan untuk jaringan besar dan kompleks karena meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas dalam manajemen jaringan.
Perbedaan Utama antara Routing Statis dan Dinamis
Konfigurasi
– Routing Statis:
Dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan.
– Routing Dinamis:
Dikonfigurasi secara otomatis menggunakan protokol routing.
Kemudahan Pengelolaan
– Routing Statis:
Lebih mudah dikelola dalam jaringan kecil.
– Routing Dinamis:
Lebih mudah dikelola dalam jaringan besar karena otomatisasi.
Skalabilitas
– Routing Statis:
Tidak skala untuk jaringan besar karena memerlukan pembaruan manual.
– Routing Dinamis:
Skalabilitas tinggi karena pembaruan otomatis.
Fleksibilitas
– Routing Statis:
Kurang fleksibel karena setiap perubahan harus dilakukan secara manual.
– Routing Dinamis:
Sangat fleksibel karena perubahan dilakukan secara otomatis berdasarkan kondisi jaringan.
Baik routing statis maupun dinamis memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Routing statis cocok untuk jaringan kecil yang tidak memerlukan perubahan routing yang sering,
sedangkan routing dinamis lebih sesuai untuk jaringan besar dan kompleks yang memerlukan pembaruan routing otomatis untuk menyesuaikan kondisi jaringan yang dinamis.
Memahami perbedaan antara kedua jenis routing ini sangat penting bagi administrator jaringan dalam memilih metode yang paling tepat untuk digunakan dalam jaringan mereka.
Dengan demikian, efisiensi dan performa jaringan dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan dan skala jaringan tersebut.***