Malang! Mahasiswa Unibba Terancam Buta Permanen Usai Bola Mata Hancur Terlempar Batu saat Demostrasi UU Pilkada

- Redaksi

Saturday, 24 August 2024 - 09:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa Unibba buta akibat terlempar batu saat 
(Dok. Ist)

Mahasiswa Unibba buta akibat terlempar batu saat (Dok. Ist)

Swarawarta.co.id – Seorang mahasiswa dari Universitas Bale Bandung (Unibba) berisiko kehilangan mata kirinya setelah ikut serta dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung.

Mahasiswa bernama Andi Andriana tersebut mengalami luka parah akibat terkena lemparan batu saat aksi menolak RUU Pilkada pada hari Kamis, 22 Agustus 2024.

Andi, yang merupakan mahasiswa program studi Ilmu Pemerintahan, saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mata Cicendo dan harus segera menjalani operasi.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Presiden Mahasiswa BEM Unibba, Fauzi Septian, Andi terancam kehilangan penglihatannya secara permanen.

“Hasil operasi mau dijahit atau diangkat bola matanya, Andi kehilangan indera pengliahtannya atau buta permanen,” katanya kepada wartawan pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Baca Juga :  Rebutan Warisan, Seorang Adik di Bali Tega Bakar Toko Milik Kakaknya

Fauzi menjelaskan bahwa dokter mempertimbangkan dua opsi medi menjahit mata yang terluka atau mengangkat bola mata tersebut, mengingat kerusakannya yang sangat parah.

“Sekarang ditindaklanjuti operasi. Kalau bisa dijahit, ya dijahit. Kalau tidak ya harus diangkat karena dari dokter mata yang kiri sudah hancur,” ucapnya

Keluarga korban telah diberi tahu tentang kondisi ini, dan pihak universitas, termasuk wakil rektor, dekan, dan ketua program studi, telah mengunjungi rumah sakit untuk memberikan dukungan.

“Keluarganya itu ada malam hari dating ke RSHS, terus pada saat dirujuk ke Cicendo juga keluarganya ada,” katanya.

Fauzi juga menyatakan kecaman terhadap tindakan represif yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap para demonstran, menuntut agar hal ini tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Baca Juga :  Identitas Nasional adalah Sebuah Konsep yang Multidimensional. Hal Tersebut Disebabkan…

“Dan pihak BEM, saya rasa ini harus mengecam kepada pihak kepolisian untuk tidak melakukan tindakan represif dan saya akan melanjutkan perjuangan bersama teman-teman,” ujarnya.

Berita Terkait

Mega Aulia Menangis: “Tolong Jangan Tayangkan Lagi Sinetron Saya”
Nissa Sabyan & Ayus Resmi Menikah, Ini Lokasi dan Maharnya
Penjualan iPhone di China Anjlok, Huawei Sukses Pikat Konsumen dengan Diskon Besar
Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo, Kejaksaan Sita 10 Kendaraan
Praperadilan Tom Lembong Berlangsung: Tidak Dijelaskan Apa Masalahnya
Makin Merebak, Bareskrim Tetapkan 734 Orang jadi Tersangka dalam 619 Kasus Judi Online
Shin Tae-yong Panggil Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick untuk ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024
Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus: Momen Sederhana yang Sah di Mata Agama dan Hukum

Berita Terkait

Thursday, 21 November 2024 - 19:54 WIB

Mega Aulia Menangis: “Tolong Jangan Tayangkan Lagi Sinetron Saya”

Thursday, 21 November 2024 - 19:47 WIB

Nissa Sabyan & Ayus Resmi Menikah, Ini Lokasi dan Maharnya

Thursday, 21 November 2024 - 17:07 WIB

Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo, Kejaksaan Sita 10 Kendaraan

Thursday, 21 November 2024 - 16:59 WIB

Praperadilan Tom Lembong Berlangsung: Tidak Dijelaskan Apa Masalahnya

Thursday, 21 November 2024 - 16:53 WIB

Makin Merebak, Bareskrim Tetapkan 734 Orang jadi Tersangka dalam 619 Kasus Judi Online

Berita Terbaru

Potret Nissa Sabyan dan Ayus (Dok.ist)

Berita

Nissa Sabyan & Ayus Resmi Menikah, Ini Lokasi dan Maharnya

Thursday, 21 Nov 2024 - 19:47 WIB