SwaraWarta.co.id– Dewasa ini kita dibuat geger oleh banyaknya kasus anak balita yang melakukan cuci darah yang meningkat pesat. Hal ini pastinya membuat kita sedih sekaligus waspada terhadap penyakit ginjal yang mengharuskan kita melakukan cuci darah.
Penyakit ginjal adalah sebuah kondisi ketika organ ginjal terganggu dan termasuk masalah kesehatan yang serius. Pasalnya, kelainan ginjal yang tidak diobati dapat berujung pada gagal ginjal total. Akibatnya, penderita penyakit ginjal membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, pengobatan untuk sakit ginjal sebenarnya sudah banyak dan cukup efektif. Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa gangguan pada ginjal dapat dicegah.
Penyebab Penyakit Ginjal
Apa saja penyebab sakit ginjal yang kerap ditemukan para penderita penyakit ginjal?
1. Perubahan pada glukosa dan tekanan darah
Salah satu penyebab sakit ginjal yang cukup umum adalah kerusakan yang terjadi akibat kadar gula darah yang meningkat drastis.
Kondisi ini biasa sering terjadi pada penyandang diabetes. Pasalnya, ketika kadar glukosa di tubuh terlalu tinggi, kerusakan organ dalam tubuh pun tidak dapat dihindari, termasuk ginjal.
Kemudian, pembuluh ginjal yang rusak menyebabkan ginjal tidak dapat membersihkan darah dengan baik. Akibatnya, ginjal yang berisi terlalu banyak limbah beracun ini menyebabkan gagal ginjal.
Selanjutnya, kerusakan pada pembuluh ginjal mengakibatkan ginjal tidak dapat melakukan fungsi penyaringan darah dengan efektif. Hal ini menyebabkan akumulasi limbah beracun di dalam ginjal, yang pada akhirnya berujung pada gagal ginjal.
Di sisi lain, hipertensi atau tekanan darah tinggi juga berkontribusi terhadap kerusakan ginjal. Ketika tekanan darah tidak terkontrol, pembuluh darah mengalami kerusakan, sehingga aliran darah ke nefron di ginjal menjadi terbatas.
Jika kondisi ini berlangsung, ginjal akan kehilangan kemampuannya untuk menyaring darah serta mengatur keseimbangan cairan, hormon, asam, dan garam dalam tubuh. Oleh karena itu, individu yang menderita diabetes atau hipertensi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit ginjal, karena kedua kondisi tersebut dapat merusak fungsi ginjal.
2. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Selain fluktuasi signifikan pada tekanan darah dan kadar glukosa, faktor lain yang dapat menyebabkan masalah ginjal adalah penggunaan obat-obatan tertentu. Obat-obatan seperti anti-inflamasi non-steroid (NSAID), obat untuk mengontrol tekanan darah, dan beberapa jenis antibiotik dapat berpotensi menyebabkan cedera ginjal akut.
- NSAID bekerja dengan melebarkan pembuluh darah, namun pada saat yang sama mengurangi aliran darah ke ginjal.
- Obat ACE Inhibitor dapat memperlambat fungsi ginjal dengan menurunkan aliran darah yang menuju ginjal.
- Beberapa antibiotik juga dapat merusak sel-sel ginjal dengan menghancurkan membran yang melindungi sel-sel tersebut.
Oleh karena itu, biasanya banyak dokter kini merekomendasikan pasiennya untuk menjalankan tes darah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui fungsi ginjal dan kadar obat dalam darah secara teratur.
3. Gen yang Tidak Normal
Tahukah Anda bahwa riwayat penyakit dalam keluarga dapat berkontribusi terhadap masalah ginjal? Salah satu jenis penyakit ginjal yang disebabkan oleh gen yang tidak normal adalah penyakit ginjal polikistik.
Penyakit ini jarang muncul di luar lingkup keluarga, karena mutasi gen tersebut tidak terjadi secara acak
4. Menajalani Program Diet Tertentu
Bagi Anda yang berencana untuk menjalani diet tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Sebab, pola makan yang salah dapat menjadi faktor penyebab timbulnya masalah ginjal.
Salah satu jenis diet yang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal adalah diet tinggi protein. Konsumsi protein yang berlebihan dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal tipe asam urat dan meningkatkan kadar kalsium dalam urine, serta menyebabkan urine bersifat asam (aciuria).
Kondisi ini dapat mengubah pH urine menjadi terlalu asam, dan jika dibiarkan, dapat berpotensi membentuk batu ginjal.
Bahkah, makan makanan protein terlalu banyak disebut bisa menyebabkan iskemia pada ginjal, yaitu ketika pembuluh organ ginjal tersumbat. Akibatnya, ginjal tidak mendapatkan cukup oksigen dan makanan yang mengakibatkan jaringan pada ginjal mati.
5. Mengkonsumsi Minuman Berakohol
Tidak dapat dipungkiri bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk gangguan pada ginjal.
Ginjal memiliki peran penting dalam menyaring zat-zat berbahaya dari darah, dan salah satu zat tersebut adalah alkohol. Ketika seseorang mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak, hal ini dapat mengubah fungsi ginjal dan mengurangi kemampuannya dalam menyaring darah dengan efektif.
Selain menyaring darah, ginjal juga bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Namun, alkohol dapat mengganggu kemampuan ginjal dalam mendetoksifikasi racun karena dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi ini dapat berdampak negatif pada fungsi normal sel dan organ, termasuk ginjal. Mengonsumsi 3-4 gelas alkohol setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal kronis.
Oleh karena itu, konsumsi alkohol yang berlebihan bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya masalah pada ginjal.
6. Kelainan Bawaan
Kelainan bawaan juga dapat menjadi penyebab penyakit ginjal. Menurut informasi dari Children’s Hospital of Philadelphia, cacat lahir yang memengaruhi bentuk dan fungsi ginjal dapat menyebabkan gangguan ini. Biasanya, bayi dilahirkan dengan dua ginjal yang berfungsi untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah. Namun, kelainan bawaan seperti ketidakberadaan salah satu ginjal atau adanya kista dapat menyebabkan penyakit ginjal seperti glomerulonefritis dan penyakit ginjal polikistik.
Sampai saat ini, penyebab pasti kelainan bawaan pada ginjal belum sepenuhnya dipahami, tetapi kemungkinan besar riwayat penyakit ginjal dalam keluarga dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini.
7. Ginjal Bekerja Terlalu Keras
Organ ginjal berfungsi untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah melalui urine. Namun, jika ginjal bekerja terlalu keras, hal ini dapat menyebabkan masalah serius. Mengapa demikian?
Salah satu faktor yang menyebabkan ginjal bekerja berlebihan dan menimbulkan rasa sakit adalah olahraga maraton. Meskipun tidak ada yang salah dengan berlari maraton, masalah muncul ketika tubuh tidak siap untuk aktivitas fisik tersebut.
Saat Anda berolahraga, terutama saat berlari, aliran darah yang kaya oksigen dan nutrisi akan dialokasikan secara maksimal ke bagian tubuh yang membutuhkannya, seperti otot. Akibatnya, aliran darah ke ginjal dapat berkurang hingga hampir 25 persen, tergantung pada tingkat intensitas dan frekuensi olahraga yang dilakukan.
Semakin berat olahraga yang dilakukan, semakin sedikit darah yang sampai ke ginjal. Kondisi ini dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit ginjal setelah berolahraga. Selain itu, olahraga yang berlebihan juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan mineral lebih cepat.
Beberapa penyebab sakit ginjal yang telah disebutkan sebenarnya dapat dicegah lewat gaya hidup sehat dan lebih memperhatikan kondisi tubuh sendiri. Namun, ada pula beberapa faktor yang membuat risiko penyakit ginjal lebih tinggi pada kategori berikut:
- Penyandang diabetes
- Penyandang hipertensi
- Memiliki penyakit jantung, seperti gagal jantung atau stroke
- Riwayat penyakit ginjal di dalam keluarga
- Obesitas
- Perokok
- Lansia, berusia di atas 60 tahun
- Pernah mengalami cedera di ginjal sebelumnya
Penulis : Vahira Mona Luthfita, Siswi Magang, SMAN 1 PONOROGO