Imbas Kemarau, Ratusan KK di Ponorogo Andalkan Bantuan Air Bersih

- Redaksi

Tuesday, 20 August 2024 - 17:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga  Ponorogo antri bantuan air bersih
(Dok. Ist)

Warga Ponorogo antri bantuan air bersih (Dok. Ist)

Swarawarta.co.id – Beberapa wilayah di Kabupaten Ponorogo, termasuk sejumlah desa di Kecamatan Pulung, kini dilanda kekeringan.

Supriyanto mengungkapkan bahwa kekeringan ini telah berlangsung selama sekitar dua bulan terakhir.

Sumber-sumber air di daerah tersebut semakin berkurang, bahkan sebagian besar sudah mulai kering.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Di Dusun Dungus, Desa Karangpatihan, Pulung itu ada 280 KK, mayoritas terdampar kekeringan,” kata Kepala Dusun Dungus, Supriyanto, ditulis Selasa (20/8/2024).

Akibatnya, warga harus berjalan jauh untuk mendapatkan air dari sungai yang juga mulai surut.

“Masyarakat sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga bantuan air bersih dari pemerintah dan pihak swasta sangat diperlukan,” jelas Supriyanto.

Baca Juga :  Diguyur Hujan Deras, Tiga Desa di Demak Kebanjiran

Untuk meringankan beban masyarakat, BPBD Ponorogo mulai menyalurkan air bersih ke wilayah-wilayah yang terkena dampak kekeringan.

Selain itu, sejumlah perusahaan swasta juga ikut serta dalam pendistribusian air bersih ini.

Salah satunya adalah Mahesa Group, yang memberikan bantuan air bersih kepada warga di Desa Karangpatihan.

Aan, perwakilan Mahesa Group, menyatakan bahwa pihaknya merasa terdorong untuk membantu warga yang kesulitan akibat kemarau yang berkepanjangan.

“Kita salurkan 2 truk tangki air bersih ke warga yang terdampak kekeringan di Desa Karangpatihan,” kata Direktur Pabrik Es PMP Ponorogo dari Mahesa Group, Aan Wildan Ahsani.
Diharapkan, distribusi air bersih ini dapat sedikit meringankan kebutuhan dasar warga yang terkena dampak.

Berita Terkait

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online
Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali
Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini
Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi
Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang
Hendak Kencan, Gadis di Pacitan Tewas Kecelakaan
Hasto Kristiyanto Resmi Ditahan, PDIP Besuk ke Rutan KPK
Ratusan Mahasiswa Gelar Demo Terkait Hasto Kristiyanto, Minta Harun Masiku Segera Ditangkap

Berita Terkait

Saturday, 22 February 2025 - 16:38 WIB

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 February 2025 - 09:32 WIB

Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali

Saturday, 22 February 2025 - 09:24 WIB

Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini

Saturday, 22 February 2025 - 09:18 WIB

Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi

Saturday, 22 February 2025 - 09:12 WIB

Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang

Berita Terbaru

Disdukcapil Kota Serang

Advertorial

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 Feb 2025 - 16:38 WIB