Gunung sampah di Kampala, ibu kota Uganda, runtuh secara tragis dan menimbun rumah dan menewaskan setidaknya memakan 17 korjan jiwa. Tim penyelamat telah berhasil mengangkut 14 orang selamat dari kejadian tersebut, sedangkan 17 jenazah telah ditemukan.
Pencarian dan penyelamatan masih terus berlangsung. Pencarian ini melibatkan penduduk setempat, Palang Merah Uganda, polisi, otoritas jalan nasional, dan otoritas Ibu Kota Kampala.
Dilansir dari BeritaSatu, Presiden Yoweri Museveni memerintahkan inspektur jenderal pemerintah untuk segera menyelidiki kasus ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Museveni juga memerintahkan Perdana Menteri Robinah Nabbanja untuk mengkoordinasikan pemindahan semua rumah tangga dari zona bahaya, dan memastikan pemulihan yang mungkin bagi orang-orang yang mungkin masih terperangkap di bawah tumpukan sampah.
“Pertanyaan pertama yang muncul adalah, siapa yang mengizinkan orang untuk tinggal di dekat tumpukan yang berpotensi limbah beracun dan berbahaya ini?'” kata presiden di X.
Presiden Museveni telah memerintahkan pasukan militer khusus untuk memperkuat tim pencarian dan penyelamatan korban dari runtuhnya tumpukan sampah di Kampala, ibu kota Uganda. Sejauh ini, 17 jenazah telah ditemukan dan 14 orang selamat berhasil dievakuasi.
Oleh karena itu, personel pemerintah dan Palang Merah telah bekerja keras dalam pencarian korban di lokasi kejadian. Otoritas Ibu Kota Kampala menjelaskan, kegagalan struktural dalam massa sampah menyebabkan patahnya sebagian besar dari tempat pembuangan sampah tersebut. Pihak berwenang khawatir bahwa masih ada lebih banyak korban yang terperangkap di bawah tumpukan sampah yang runtuh setelah hujan deras.