Viral! Pendiri dan CEO Telegram, ditangkap oleh kepolisian Prancis pada Sabtu (24/8) waktu setempat.
Durov ditahan berdasarkan surat perintah terkait pelanggaran yang berhubungan dengan aplikasi perpesanan yang ia buat ( Telegram ). Ia dituduh kurang memoderasi konten di platformnya dan dianggap gagal mengambil langkah untuk mencegah penggunaan kegiatan kriminal yang terjadi di telegram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Durov ditangkap saat turun dari pesawat pribadinya di Bandara Le Bourget, dekat Paris. Penegak hukum Prancis memperpanjang penahanan Durov yang awalnya hanya 24 jam.
Masa penahanan awal untuk penyelidikan ini dapat berlangsung hingga 96 jam. Setelah periode ini, hakim dapat memutuskan untuk membebaskan Durov atau menahannya.
Penangkapan Pavel Durov banyak memicu berbagai reaksi di media sosial. Banyak pengguna yang mendukungnya dan meminta agar Pavel dibebaskan, mereka menyerukan tagar #FreePavel. Salah satu pendukungnya adalah Elon Musk, pemilik X (dulu Twitter), yang mengunggah beberapa postingan dengan tagar tersebut, menyoroti pentingnya kebebasan berpendapat di Uni Eropa.
“POV: Ini tahun 2030 di Eropa dan kalian dieksekusi karena menyukai meme,” kata Musk dalam postingannya, seperti dikutip dari BBC
Terkait hal ini telegram akhirnya memberikan tanggapan setelah penahanan Durov, Telegram menyatakan bahwa Durov tidak menyembunyikan apapun dan mempertanyakan alasan mengapa pemilik platform media sosial harus ditahan karena penyalahgunaan oleh pengguna.
“Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa suatu platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut,” tukas juru bicara telegram, dikutip dari detikinet.
Penulis : Pipit Adila Wati, Siswi Magang, SMAN 1 PONOROGO.