Dari PHK, Judol, hingga Air Kemasan: Faktor Penyebab Kelas Menengah di Indonesia Terjun ke Level Ekonomi Rendah

- Redaksi

Friday, 30 August 2024 - 18:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Didasarkan dari keterangan Bambang Brodjonegoro, seorang ekonom senior yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan, mengungkapkan bahwa berbagai faktor menyebabkan banyak anggota kelas menengah di Indonesia jatuh ke tingkat ekonomi yang lebih rendah.

Menurutnya, salah satu faktor utama adalah gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK yang tinggi.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, ia juga menyoroti faktor-faktor lain yang sering kali tidak disadari, seperti maraknya judi online dan kebiasaan masyarakat mengandalkan air minum dalam kemasan.

Dalam sebuah pertemuan di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Jakarta, Bambang mengungkapkan bahwa judi online memiliki dampak ekonomi yang signifikan, terutama di kalangan kelas menengah dan kelompok masyarakat yang hampir miskin.

Baca Juga :  2 Pemuda Nekat Perkosa Wisatawan di Pulau Merah Banyuwangi

Ia menilai judi online sangat berpengaruh karena sifatnya yang adiktif, yang membuat banyak orang dari kelas ekonomi tersebut terjerumus.

Menurut Bambang, kegiatan ini mampu menguras pendapatan seseorang dengan sangat cepat karena sifatnya yang adiktif, yang akhirnya berdampak buruk pada kondisi ekonomi mereka.

Selain judi online, Bambang juga menyoroti pola hidup masyarakat perkotaan, terutama dalam hal konsumsi air minum.

Ia mengungkapkan bahwa banyak orang yang tidak menyadari pengeluaran mereka untuk air minum dalam kemasan, seperti air galon dan air botol, sangat mempengaruhi daya beli mereka.

Menurutnya, gaya hidup ini membebani keuangan kelas menengah, yang seharusnya bisa lebih hemat jika masyarakat mengandalkan air dari sumber yang lebih murah.

Bambang menambahkan bahwa di negara-negara maju, daya beli kelas menengah lebih stabil karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi hanya untuk air minum.

Baca Juga :  Miris, Seorang Istri diceraikan Usai Habiskan Uang untuk Judi Online

Sementara itu, Amalia Adininggar Widyasanti, yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), menyatakan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, kelas menengah di Indonesia semakin rentan secara ekonomi.

Ia mengungkapkan bahwa pengeluaran kelompok ini cenderung mendekati batas bawah pengelompokan kelas menengah, yang menunjukkan bahwa banyak dari mereka lebih dekat ke ambang kemiskinan.

Amalia juga mengemukakan bahwa dalam lima tahun terakhir, jumlah kelas menengah di Indonesia terus mengalami penurunan, sementara jumlah masyarakat rentan miskin meningkat.

Tren ini menunjukkan adanya pergeseran ekonomi yang membuat banyak orang dari kelas menengah jatuh ke level ekonomi yang lebih rendah.

Ia mengidentifikasi bahwa dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan oleh kelas menengah, yang menyebabkan daya tahan ekonomi mereka melemah.

Baca Juga :  Tiga Remaja Pengangguran Ditangkap karena Membobol Kafe dan Mencuri Pakaian Senilai Rp 58 Juta

Secara keseluruhan, baik Bambang Brodjonegoro maupun Amalia Adininggar Widyasanti sepakat bahwa kelas menengah di Indonesia saat ini berada dalam posisi yang rapuh.

Mereka menghadapi berbagai tantangan, mulai dari PHK, kebiasaan konsumsi yang tidak sehat, hingga dampak jangka panjang dari pandemi Covid-19.

Kedua pakar ini juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan keuangan yang lebih bijak dan menghindari kegiatan yang dapat menguras pendapatan secara signifikan.

Dengan demikian, diharapkan kelas menengah di Indonesia dapat kembali ke jalur pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan sejahtera.***

Berita Terkait

Misa Pemakaman Paus Fransiskus Akan Digelar Hari Ini
Penghormatan Terhadap Paus Fransiskus Berakhir, Dihadiri Sekitar 250 Ribu Orang
Komunitas FPM Bali: Bersama, Berkarya, Berdampak
Jemaah Haji Tertua di Jatim Berusia 107 Tahun, Pendampingan Khusus Disiapkan
Polres Ponorogo Ungkap Kasus Narkoba Terbesar di Tahun 2025, 7 Tersangka Ditangkap
Tembok Penampungan Air di Gontor Magelang Roboh, 4 Santri Dilaporkan Tewas
Pekan Sepak Bola Dunia 2025: FIFA Ajak Komunitas Sepak Bola Bersatu Merayakan Olahraga
100 Hari Kematian Uswatun Khasanah: Keluarga Gelar Doa Bersama dan Pengajian

Berita Terkait

Saturday, 26 April 2025 - 10:25 WIB

Misa Pemakaman Paus Fransiskus Akan Digelar Hari Ini

Saturday, 26 April 2025 - 10:22 WIB

Penghormatan Terhadap Paus Fransiskus Berakhir, Dihadiri Sekitar 250 Ribu Orang

Saturday, 26 April 2025 - 10:20 WIB

Komunitas FPM Bali: Bersama, Berkarya, Berdampak

Saturday, 26 April 2025 - 10:19 WIB

Jemaah Haji Tertua di Jatim Berusia 107 Tahun, Pendampingan Khusus Disiapkan

Saturday, 26 April 2025 - 10:14 WIB

Polres Ponorogo Ungkap Kasus Narkoba Terbesar di Tahun 2025, 7 Tersangka Ditangkap

Berita Terbaru

Berita

Misa Pemakaman Paus Fransiskus Akan Digelar Hari Ini

Saturday, 26 Apr 2025 - 10:25 WIB

Portal resmi Komunitas FPM Bali. Tempat berkumpul, berkarya, dan berdampak bagi masyarakat Bali. Kunjungi https://komunitas.fpmbali.org

Advertorial

Komunitas FPM Bali: Bersama, Berkarya, Berdampak

Saturday, 26 Apr 2025 - 10:20 WIB