SwaraWarta.co.id – Bencana terjadi lagi, kali ini, Polres Ternate, Maluku Utara, menginformasikan bahwa akses jalan yang menghubungkan Kelurahan Rua dan Kastela, termasuk jalan lingkar Kota Ternate, terputus akibat banjir bandang yang melanda pada Minggu dini hari.
AKP Umar Kombong, Seksi Humas Polres Ternate menyebutkan bahwa Kendaraan tidak dapat melewati jalan tersebut dan harus mencari rute alternatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bukan hanya itu, tambahnya, sisa material akibat banjir bandang masih dalam proses pembersihan oleh pihak terkait dengan menggunakan alat berat.
Umar Kombong menambahkan bahwa saat ini petugas gabungan sedang berada di lokasi untuk melakukan evakuasi. Petugas di lapangan, sebutnya, sedang intensif melakukan proses evakuasi.
Banjir bandang yang melanda ini menyebabkan terputusnya akses jalan utama di Rua, Kota Ternate, dan membuat beberapa warga tidak sempat menyelamatkan diri.
Hujan deras yang mengguyur Kota Ternate sejak Sabtu malam (24/8) menjadi penyebab utama banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, pada Minggu dini hari.
Berdasarkan laporan yang diterima, hujan lebat terjadi sejak Sabtu malam dan sekitar pukul 03.30 WIT, air bah mulai melanda wilayah Rua.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Pencarian Pertolongan Basarnas Ternate, Bram Madya, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengerahkan personel untuk bekerja sama dengan masyarakat dalam mencari korban banjir bandang.
Banjir bandang ini mengakibatkan 10 warga dilaporkan meninggal dunia, sementara satu warga lainnya masih dalam proses pencarian atau evakuasi karena tertimbun material banjir.
Bram juga menambahkan bahwa tim gabungan terus bekerja untuk mencari dan mengevakuasi korban.
Disebutkan juga bahwa proses identifikasi terhadap korban yang meninggal dunia sedang berlangsung, dan dikabarkan tiga warga yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke RSUD Chasan Boesoerie dan Rumah Sakit Tentara untuk mendapatkan perawatan medis.
Saat ini, upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan oleh personel Basarnas Ternate, anggota TNI/Polri, BPBD, dan masyarakat setempat.
Mereka bekerja intensif untuk menemukan warga yang masih menjadi korban banjir bandang tersebut.
Kondisi jalan yang terputus akibat banjir bandang ini mengakibatkan banyak kendaraan harus berbalik arah dan mencari jalur alternatif.
Tim gabungan dari berbagai instansi terus berupaya membersihkan material banjir yang masih menutupi jalan dengan menggunakan alat berat.
Bencana ini menjadi peringatan bagi warga Kota Ternate untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja.
Hujan deras yang berkelanjutan menjadi ancaman serius yang dapat memicu bencana alam seperti banjir bandang.
Para petugas pun terus siaga untuk memastikan keselamatan warga dan meminimalisir dampak yang lebih besar dari bencana tersebut.
Situasi di lokasi kejadian masih dalam tahap pemulihan, dan pihak berwenang terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.
Banjir bandang ini menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi antarinstansi dalam menghadapi bencana alam demi keselamatan dan keamanan masyarakat.***