ARTJOG 2024: Membangun Ekosistem Seni melalui Kolaborasi dan Pertunjukan

- Redaksi

Friday, 23 August 2024 - 19:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Dari Yogyakarta diberitakan, ARTJOG, sebuah festival, pameran, dan pasar seni rupa kontemporer tahunan, kembali hadir di tahun 2024 dengan tema “Motif: Ramalan.

Acara ini berlangsung dari tanggal 28 Juni hingga 1 September 2024 di Jogja National Museum.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ARTJOG berkomitmen untuk menjadi wadah bagi pertumbuhan dan perkembangan seni di Indonesia, tidak hanya terbatas pada seni rupa, tetapi juga mencakup berbagai bentuk kesenian lainnya.

Dalam rangka menguatkan posisinya sebagai ruang pertemuan bagi berbagai jenis seni, ARTJOG tahun ini bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation melalui program performa•ARTJOG x Bakti Budaya Djarum Foundation.

Kerja sama ini dirancang untuk menghubungkan seni pertunjukan dengan masyarakat secara lebih luas.

Baca Juga :  Polres Sukabumi Selidiki Penemuan Jasad Bayi Laki-Laki di Sungai Kebon Jengkol

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, dalam keterangan tertulisnya pada hari Jumat, menyampaikan bahwa sejak tahun 2019, pihaknya telah berkolaborasi dengan ARTJOG untuk memberikan ruang kepada seniman-seniman muda Indonesia.

Tujuannya adalah menciptakan ekosistem seni pertunjukan yang kreatif dan mandiri.

Ia menjelaskan bahwa melalui program performa•ARTJOG x Bakti Budaya Djarum Foundation tahun ini, pengunjung diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para seniman, memahami proses kreatif mereka, serta mendengar cerita di balik karya-karya yang dipamerkan.

Renitasari menambahkan bahwa rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi dan memperkaya wawasan budaya penonton.

Dengan demikian, program ini juga diharapkan mampu mendorong kreativitas seniman muda dan memperkuat ekosistem seni di Indonesia.

Heri Pemad, CEO dan Founder ARTJOG, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation terhadap ARTJOG selama ini.

Baca Juga :  Tragedi di Pulau Taliabu: Speedboat Meledak, Calon Gubernur Malut Benny Laos Meninggal Dunia

Menurutnya, dukungan ini merupakan langkah konkret dalam membangun infrastruktur seni dan budaya di Indonesia.

Heri mengungkapkan bahwa adanya dukungan dari berbagai pihak, baik itu relasi, mitra, maupun komunitas lainnya,

memberikan semangat dan motivasi bagi para seniman serta penyelenggara acara seni dan budaya di tengah kondisi yang menuntut kemandirian dan menghadapi berbagai keterbatasan.

Kolaborasi antara ARTJOG dengan Bakti Budaya Djarum Foundation tahun ini juga dilakukan dengan sebuah presentasi karya instalasi mix-media berjudul “Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan.”

Karya ini merupakan hasil kolaborasi antara Nicholas Saputra, Happy Salma, (alm.) Gunawan Maryanto, dan Iwan Yusuf. Instalasi ini merupakan adaptasi dari buku tafsir dan terjemahan “Serat Centhini” karya Elizabeth D. Inandiak yang diterbitkan pada tahun 2002.

Baca Juga :  Persib Bandung Kenalkan Tim dan Jersey Baru di 'Pesta Rakyat Persib', Ada Pemain Baru?

Program “Meet the Artist” yang diadakan pada Kamis, 22 Agustus 2024 pukul 16.00 WIB, menghadirkan Nicholas Saputra, Happy Salma, Iwan Yusuf, Elizabeth D. Inandiak, dan Didik Nini Thowok.

Acara ini bertujuan untuk mengupas proses kreatif di balik karya “Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan” serta mendiskusikan kembali makna “Serat Centhini” dalam konteks saat ini.

Secara keseluruhan, ARTJOG 2024 menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi dan kemitraan dapat memperkaya dunia seni di Indonesia.

Dengan berbagai program yang disajikan, festival ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga pendidikan dan inspirasi bagi penikmat seni dari berbagai kalangan.***

Berita Terkait

Letusan Gunung Dukono Capai 346 Kali, Masyarakat Diminta Waspada
Pemerintah Rencanakan Perubahan Mekanisme Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN Mulai 2025
Startup Indonesia Dominasi ASEAN Digital Awards 2025, Raih 9 Penghargaan Internasional
ASN Boleh Berpoligami, Aktivis Perempuan Menilai Kebijakan Ini Merugikan Perempuan
Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang
Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi
Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong
Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 18:21 WIB

Pemerintah Rencanakan Perubahan Mekanisme Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN Mulai 2025

Saturday, 18 January 2025 - 18:15 WIB

Startup Indonesia Dominasi ASEAN Digital Awards 2025, Raih 9 Penghargaan Internasional

Saturday, 18 January 2025 - 18:07 WIB

ASN Boleh Berpoligami, Aktivis Perempuan Menilai Kebijakan Ini Merugikan Perempuan

Saturday, 18 January 2025 - 17:58 WIB

Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang

Saturday, 18 January 2025 - 16:44 WIB

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi

Berita Terbaru