SwaraWarta.co.id Mari kita mulai dengan memahami apa itu paragraf. Berdasarkan penjelasan dari Buku Ajar Bahasa Indonesia oleh Sumiaty (2022).
Istilah “paragraf” berasal dari bahasa Yunani. Kata “para” berarti “sebelum,” sedangkan “graphein” berarti “menulis” atau “menggores.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Syair Abu Nawas dalam Bahasa Arab, Latin, dan Indonesia
Di masa lalu, paragraf tidak ditulis dengan memulai di garis baru seperti yang kita kenal sekarang.
Sebaliknya, paragraf ditulis menyatu dengan menggunakan tanda khusus untuk memisahkan bagian awal dari paragraf berikutnya.
Tujuan Pembentukan Paragraf
Ada dua tujuan utama dalam pembentukan paragraf:
1. Memudahkan Pemahaman:
Salah satu tujuan utama dari pembentukan paragraf adalah untuk mempermudah pembaca dalam memahami teks. Paragraf membantu memisahkan gagasan utama dari kalimat-kalimat lainnya. Setiap paragraf sebaiknya hanya memiliki satu gagasan utama. Jika terdapat lebih dari satu gagasan utama, maka gagasan-gagasan tersebut harus dipisah menjadi beberapa paragraf. Ini membuat teks lebih terstruktur dan lebih mudah diikuti oleh pembaca.
2. Memperjelas dan Memudahkan Pembacaan:
Tujuan kedua dari pembentukan paragraf adalah untuk memberikan ruang yang cukup bagi pembaca untuk berhenti sejenak dan fokus pada gagasan utama yang disampaikan.
Dengan demikian, paragraf membantu pembaca untuk lebih konsentrasi pada isi teks. Pembaca tidak perlu terjebak dalam kalimat yang panjang dan kompleks tanpa ada pemisahan yang jelas.
Mungkin banyak dari kalian bertanya-tanya, berapa jumlah baris yang ideal dalam satu paragraf? Jawabannya adalah relatif, karena tidak ada aturan baku dalam bahasa Indonesia yang menetapkan jumlah baris dalam satu paragraf.
Namun, umumnya satu paragraf terdiri dari empat hingga sepuluh baris. Jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada konteks dan jenis teks yang sedang ditulis.
Dalam karya sastra fiksi, seperti novel atau cerpen, jumlah baris dalam satu paragraf bisa jauh lebih pendek.
Kadang-kadang, satu paragraf dalam karya sastra hanya terdiri dari satu atau dua baris. Pendekatan ini dilakukan untuk memudahkan pembaca, karena paragraf yang singkat bisa memberikan efek tertentu atau membuat teks lebih dinamis.
Dengan memahami fungsi dan tujuan paragraf, serta fleksibilitas dalam jumlah baris, kita dapat lebih baik dalam menyusun teks yang efektif dan mudah dipahami.
Baca Juga: Mengapa dalam Bahasa Indonesia Terdapat Variasi Bahasa? Begini Penjelasannya!
Itulah penjelasan mengenai jumlah baris yang ideal dalam satu paragraf, yang juga menjawab pertanyaan yang mungkin timbul dalam permainan teka-teki silang.