SwaraWarta.co.id Beberapa mantan Brand Ambassador Asli Ponorogo Fest juga menyoroti kejadian aneh di balik acara tersebut yang disebut problematik.
Seorang tiktokers asal Ponorogo dan mantan Brand Ambassador Asli Ponorogo Fest, Dwi Utami Setyaningtyas, bercerita di akun Instagramnya tentang situasi sebenarnya di balik panggung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Ponorogo Fest Urung Digelar, Panitia Bantah Event Batal, Tapi…
Ia merasa kecewa karena tidak diperlakukan sesuai dengan kesepakatan awal saat mereka membuat kesepakatan bersama pihak penyelenggara acara.
Mereka menandatangani perjanjian memorandum of understanding untuk konser pertama di Ponorogo.
Namun, merasa ada yang tidak beres ketika melakukan sesi foto dan video pada akun media sosial Asli Ponorogo Fest.
Pada hari konser, Brand Ambassador (BA) yang seharusnya menjadi sorotan justru disuruh melakukan kegiatan panitia, seperti menjaga pintu dan toilet, bahkan membagikan makanan. Ini membuat harga diri mereka tercabik-cabik.
“Seharusnya BA menjadi sorotan karena bekerja sebagai pihak yang berpromosi, tapi justru disuruh jaga papan tanda tangan, jaga pintu, jaga toilet, kasih snak ke tamu undangan. Dari situ harga diri kami jatuh,” tulisnya dalam instastory
Ketika Tyas mencoba menghubungi penyelenggara acara untuk membicarakan kompensasi harus diminta berkali-kali, sampai mereka merasa seperti mengemis. Drama tidak terhindarkan hingga akhirnya permintaan itu dikabulkan.
Keluhan dari mantan BA ini menjadi topik hangat dan semakin memperkuat dugaan terjadinya ketidakberesan di pihak penyelenggara acara.
Mou Vierratale dan For Revenge membatalkan perform mereka lebih jauh menambah kecurigaan di kalangan penonton.
Disamping itu, Tim Swarawarta sudah berusaha menghubungi pihak Vierratale. Melalui admin, pihaknya mengaku tidak akan datang dalam acara tersebut.
“Kita ga akan main kak di ponorogo !!!” Ungkapnya.
Meskipun demikian, hingga saat ini pihak panitia masih enggan memberikan klarifikasi terkait perubahan jadwal konser.