SwaraWarta.co.id Pada hari pertama sekolah, sebanyak 273 siswa SDN Taddan 2 Sampang tidak datang ke sekolah. Hal ini merupakan aksi mogok belajar yang dilakukan oleh para siswa.
Menurut Paidi, salah satu wali murid, aksi mogok belajar ini dipicu oleh beberapa masalah di sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Wali Murid Ungkap Alasan Pakai Piagam Palsu di PPDB Semarang
“Uang tabungan siswa yang ternyata digunakan untuk bisnis. Dipinjamkan ke perusahaan travel haji,” kata Paidi, Senin (15/7).
Yang pertama adalah penundaan penyerahan uang tabungan siswa oleh kepala sekolah. Ternyata, uang tabungan tersebut dipinjamkan ke perusahaan travel haji dan umroh.
Selain itu, wali murid juga menilai bahwa kepala sekolah tidak transparan dalam mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Mereka tidak pernah mendapat pemberitahuan tentang pengelolaan dana BOS tersebut.
“Bukan cuma persoalan uang tabungan, tapi banyak masalah lainnya termasuk pengelolaan dana bos yang tidak transparan,” beber Paidi.
Aksi mogok belajar ini merupakan bentuk ketidakpercayaan wali murid kepada kepala sekolah yang dianggap tidak profesional dalam mengelola sekolah.
“Iya kami sepakat dengan semua wali murid lainnya untuk tidak menyekolahkan anak kami hingga kepala sekolah itu diganti,” kata Paidi.
Sementara itu, salah satu guru SDN Taddan 2 Sampang, Khairul Anam, membenarkan bahwa tidak ada satu pun siswa yang datang ke sekolah pada hari pertama masuk.
Baca Juga: SD Kare 07 Madiun ditutup Usai Tidak dapat Siswa selama 2 Tahun
“Sesuai dengan jadwal seharusnya hari ini sudah masuk sekolah, tapi sampai jam 09.00 WIB, belum ada satu pun murid yang masuk,” ungkap Hairul.