SwaraWarta.co.id – Pembukaan Olimpiade Paris 2024 berlangsung dengan kemegahan dan semarak di Sungai Seine pada Sabtu, 27 Juli.
Upacara ini dimulai tepat pada pukul 19:30 waktu setempat atau 00:30 WIB, dengan Zinedine Zidane menerima obor dari seorang aktor yang tidak sengaja berjalan ke Stadion Olimpiade.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada menit selanjutnya, Zidane kemudian memberikan obor tersebut kepada tiga orang anak yang ada di dekatnya.
Adegan tersebut menjadi lebih dramatis ketika ketiga anak tersebut diadang oleh seekor buaya dan kemudian muncul dengan perahu di Sungai Seine.
Selanjutnya, acara pembukaan dilanjutkan dengan perkenalan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach.
Momen ini semakin menegaskan betapa pentingnya acara ini bagi dunia olahraga internasional.
Tim Yunani menjadi peserta pertama dalam defile, menggunakan perahu untuk melintasi Sungai Seine.
Ini adalah tradisi yang selalu dilakukan setiap Olimpiade, sebagai penghormatan kepada Yunani yang menjadi tempat kelahiran Olimpiade di masa lalu, serta menjadi tuan rumah Olimpiade modern pertama pada tahun 1896.
Kontingen pengungsi menjadi peserta kedua dalam defile. Kontingen ini terdiri dari 37 atlet, yang merupakan simbol solidaritas dan harapan.
Cuaca di sekitar Sungai Seine tampak mendung dan sedikit gerimis, namun tidak mengurangi semangat para peserta dan penonton.
Pelaksanaan defile Olimpiade Paris berbeda dari Olimpiade sebelumnya. Selain lokasinya yang unik di sungai, urutan defile kali ini juga berbeda.
Jika pada pembukaan olimpiade sebelumnya defile berdasarkan susunan abjad, kali ini disesuaikan dengan jumlah kontingen yang dibawa masing-masing negara.
Negara-negara dengan kontingen kurang dari 200 orang disatukan dalam satu perahu.
Afganistan, Afrika Selatan, Albania, Aljazair, dan Jerman adalah beberapa negara yang disatukan dalam satu perahu.
Total dilaporkan ada 100 perahu yang digunakan dalam defile ini, menciptakan pemandangan yang sangat memukau.
Beberapa negara seperti Andora dan Angola juga berbagi perahu, begitu pula dengan Argentina, Arab Saudi, Armenia, dan Aruba.
Namun, ada juga kontingen yang melakukan defile dengan perahu sendiri, seperti Banglades yang menggunakan perahu berukuran lebih kecil.
Acara ini semakin meriah dengan penampilan selebritas dunia seperti Lady Gaga yang membawakan sebuah lagu.
Selain itu, ada juga tayangan tentang pembuatan medali Olimpiade yang dianggap sebagai pencapaian tertinggi dari prestasi setiap atlet di dunia.
Dalam momen ini, kontingen Indonesia tampil dalam defile bersama dengan kontingen India dan juga Iran dalam satu perahu.
Tim Merah Putih beranggotakan 14 orang, dengan empat atlet yang menjadi andalan: Maryam March Maharani dari cabang judo sebagai pembawa bendera, Bernard Bernjamin van Aert dari cabang balap sepeda, cabang renang diwakili oleh Azzahra Permatahani dan Joe Aditya.
Pembukaan Olimpiade Paris 2024 tidak hanya menghadirkan kemegahan dan semarak, tetapi juga menunjukkan keberagaman dan semangat persatuan.
Setiap detail, dari pemilihan lokasi hingga urutan defile, mencerminkan upaya untuk menyatukan dunia melalui olahraga.
Keberhasilan acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dan menegaskan kembali pentingnya Olimpiade sebagai ajang persahabatan dan kompetisi yang sehat.***