SwaraWarta.co.id– Dewasa ini kita kerap disuguhkan oleh kehidupan yang serba cepat, serba tersedia, dan serba tahu. Dengan segala kemudahan dalam hidup yang kita dapatkan, segala hiburan yang datang, apakah hidup kita semakin bahagia atau malah sebaliknya?
Di dunia serba cepat ini, manusia juga semakin terburu-buru akan segala hal. Terburu-buru mengejar waktu, kekayaan, pasangan, dan hiburan serta kesedihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Banyak dari kita generasi muda yang belum sepenuhnya mengerti bagaimana mengatur sesuatu agar tidak berlebihan. Maka dari itu, simaklah pembahasan berikut ini agar kita bisa menjaga kewarasan diri dalam dunia yang semakin menjadi.
Kunci Kebahagiaan Hidup
Berikut ini merupakan 6 kunci kebahagiaan hidup menurut penulis, simak pembahasan berikut ini.
1. Jangan Terburu-buru
Alam semesta tidak mengajarkan kita untuk terburu-buru. Semua ada masanya, matahari terbit dan tenggelam akan tetap pada waktunya begitupun musim juga ada masanya.
Terkadang kita terlalu memforsir diri sendiri dengan modal motivasi dan arahan orang lain padahal belum tentu arahan atas proses yang disajikan sesuai dengan diri kita.
Setiap manusia ada waktunya masing-masing, tidak terburu-buru bukan berarti kita diperbolehkan terlalu malas. Namun sebaliknya, kita harus bisa mengerti kapan waktu kita berproses dan kapan waktu kita istirahat sejenak untuk menikmati hidup.
2. Belajar Mengiklaskan
Terkadang manusia terlalu memikirkan banyak hal yang belum tentu terjadi. Kita biasanya berfikir dan merancang banyak plan alternatif atas impian atau keinginan yang kita inginkan. Namun terkadang, kita menetapkan ego dan ambisi kita pada satu plan saja dan lainnya adalah hiasan semata.
Jika kita tidak menikmati proses atas pilihan yang kita putuskan, dan kita merasa lebih tenang atas plan figuran lainnya, tapi tetap memaksakan diri atas pilihan pertama kita. Apakah kita tetap harus melanjutkannya?
Semua tergantung pada diri masing-masing, namun perlu diketahui, bahwa ambisi kita jangan sampai menjadi obsesi yang malah menyiksa diri kita sendiri. Pilihan itu datang dari diri sendiri, kita yang menciptakan pilihan-pilihan tersebut. Maka dari itu, kenali betul apa yang sebenarnya kita inginkan dan kemana hati kita akan tenang.
3. Menurunkan Ekspektasi
Mengapa kita kecewa atas sesuatu? Banyak faktor memang, tapi salah satu faktor utama kekecewaan adalah karena realita tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Ekspektasi merupakan bagian dari hidup, maka dari itu kita harus belajar bagaimana mengatur ekspektasi kita akan sesuatu agar jika suatu saat hal itu berbeda, maka perasaan kita tidak akan terluka sedalam-dalamnya.
Hal ini bukan berarti kita boleh meminimalkan aksi kita atas impian dimasa depan, tapi bagaimana kita menempatkan diri bahwa jika terjadi realita yang berbeda, maka pasti ada hal baik lain yang akan menggantikannya.
4. Bisa Menempatkan dan Menyesuaikan Diri
Aspek dalam hidup kita pasti akan dinamis dan berubah-ubah. Umur bertambah, lingkungan baru, bertemu orang baru, dan aspek-aspek lain pasti akan berubah. Salah satu kunci kehidupan adalah beradaptasi, semakin bertambah umur maka kita harus bisa menempatkan diri dalam situasi dan kondisi dengan baik.
Selain itu, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang kita tinggali, bukan berarti kita harus memaksakan diri menjadi seseorang yang berbeda. Tetapi bagaimana kita bisa menyikapi perubahan itu sesuai dengan porsi kita masing-masing.
5. Mengatur Overthingking
Overtingking biasanya dilandasi atas ketakutan kita pada masa depan atau masa lalu. Ada kalanya kita hanya perlu memikirkan diri kita dimasa sekarang. Maksudnya adalah, memikirkan masa depan dan berakhir merasa takut jika gagal, atau memikirkan masa lalu dan berfikir ‘seharusnya, seandainya, atau mengapa aku mengalami kejadian itu?’ dan berakhir sedih dan kecewa tidak akan ada habisnya.
Maka dari itu, sempatkan diri untuk fokus pada diri kita sekarang, dan merasakan nafas yang keluar masuk dalam diri kita, pasti akan terasa lebih menenangkan.
6. Jangan Membandingkan Diri
Bukan rahasia lagi jika ini merupakan kunci dari sebuah kebahagiaan. Sering melihat sosmed dan berakhir dengan membandingkan diri dalam beberapa hal yang kita merasa berbeda. Berakhir merasa insecure dan merasa tidak puas atas sesuatu.
Bersyukur merupakan solusi, kesadaran bahwa setiap manusia mempunyai kehidupan masing-masing sangat diperlukan. Ada banyak hal yang kita punya tapi mungkin mereka tidak punya, pun sebaliknya. Tetapi Tuhan pasti memberikan rahmat dan rezekinya kepada hambanya secara adil. Kurangi waktu kita bermedia sosial dan bersyukur atas kehidupan kita merupakan salah satu kunci dari kebahagiaan.
Kebahagiaan setiap manusia memang tidak bisa diukur dengan patokan apapun, maka kenali diri kita dan perasaan kita. Serta menghargai diri kita sendiri dan beribadah kepada Yang Maha Kuasa, dengan begitu pasti akan membuat kita lebih merasa bahagia. Itulah 6 kunci kebahagiaan menurut penulis, sekali lagi kebahagiaan setiap manusia tidak bisa diukur dengan patokan apapun.
Penulis : Vahira Mona Luthfita, Siswi Magang, SMAN 1 PONOROGO