ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada hari Minggu 21 Juli 2024, Korea Selatan kembali menyerang Korea Utara dengan serangan psikologis bukan serangan fisik.
Serangan yang dilakukan bukan lah serangan rudal atau apapun melainkan berupa pemutaran musik dan berita berita dari korea selatan, musik K-Pop dan berita-berita itu disiarkan di perbatasan Korea Selatan dengan Korea Utara.
“Seperti yang telah kami peringatkan berkali-kali, kami akan melakukan siaran dengan pengeras suara dalam skala penuh di semua sudut perbatasan mulai pukul 1 siang,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS) dalam pemberitahuan kepada wartawan.
Aksi penyiaran berita dan pemutaran musik K-Pop di perbatasan, di latar belakangi oleh serangan Korea Utara yang kerap mengirimkan balon berisi feses dan sampah ke Korea Utara.
Aksi dengan pengeras suara ini berisi rentetan berita dan propaganda yang menyuruh tentara dan warga Korea Utara untuk kabur ke Korea Selatan, Selain itu juga ada pemutaran berbagai lagu K-Pop seperti lagu Dinamite dan Butter BTS.
Seluruh serangan dan serangan balasan yang terjadi antara Korea Utara dan Korea Selatan terus memanas, hal ini memicu banyak ke khawatiran akan terjadinya perang.
Kim-Yo Jong saudara perempuan Kim-Jong Un tidak tutup mata melihat hal ini, ia terus memperingatkan Korea Selatan atas konsekuensi terkait hal ini.
“Kami kembali memberikan peringatan keras kepada mereka. Mereka harus siap menanggung konsekuensi yang mengerikan dan mahal,” kata Kim Yo Jong saudara perempuan Kim Jong Un dalam sebuah pernyataan yang disiarkan KCNA
Penulis : Pipit Adila Wati, Siswi Magang, SMAN 1 PONOROGO.