Pada senin pagi, 8 Juli 2024, pasukan Israel melancarkan serangan ke Kota Gaza dengan cara mengirim sejumlah tank ke pusat kota dari berbagai arah. Bahkan serangan ini dianggap sebagai salah satu yang paling berat sejak 7 Oktober 2023 menurut penduduk setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Layanan Darurat Sipil Gaza menyatakan bahwa kemungkinan puluhan orang telah tewas di wilayah timur Gaza. Namun, saat ini tim darurat tidak dapat mencapai mereka karena serangan sedang berlangsung di pinggiran Tel Al-Hawa, Sabra, Daraj, Rimal, dan Tuffah.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah melancarkan operasi terhadap infrastruktur militer di Jalur Gaza dan telah menghentikan sekitar 30 pejuang yang dianggap sebagai ancaman bagi pasukan Israel.
menanggapi hal ini perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa tiap kesepakatan gencatan senjata di Gaza harus memungkinkan Israel untuk melanjutkan pertempuran sampai tujuannya tercapai.
Pernyataan ini disampaikan oleh Netanyahu dalam konteks perundingan mengenai rencana AS untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama sembilan bulan.
Dua pejabat kelompok militan Palestina menyatakan bahwa Hamas sedang menunggu tanggapan Israel terhadap usulan terbarunya.
Netanyahu juga mendapat jadwal konsultasi tentang langkah lanjutan, untuk merundingkan rencana tiga fase yang dipresentasikan pada bulan Mei oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan dimediasi oleh Qatar dan Mesir.
Rencana ini diharapkan bisa mengakhiri perang dan membebaskan sekitar 120 sandera Israel yang ditahan di Gaza.
Sumber Hamas menyatakan bahwa mungkin akan ada negosiasi untuk mencapai tujuan tersebut selama enam minggu fase pertama. Namun, Netanyahu tetap bersikeras bahwa kesepakatan tersebut, tidak boleh menghalangi Israel untuk melanjutkan pertempuran sampai tujuan perangnya tercapai.
“Tidak ada tekanan internasional yang akan menghentikan kami untuk mewujudkan semua tujuan perang: melenyapkan Hamas, membebaskan semua sandera kami, dan memastikan bahwa Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman bagi Israel,” Ucap Netanyahu dalam sebuah pertemuan pemerintah.