Inovasi BTN: Mempermudah Investasi Properti dengan Tokenosasi Aset

- Redaksi

Wednesday, 31 July 2024 - 14:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Inovasi BTN untuk Mempermudah Investasi Properti dengan Tokenosasi Aset (Dok.ist)

Inovasi BTN untuk Mempermudah Investasi Properti dengan Tokenosasi Aset (Dok.ist)

 

SwaraWarta.co.id PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menjadi pelopor dalam penerapan tokenisasi aset properti di Indonesia dengan memanfaatkan skema Dana Investasi Real Estat (DIRE) berbasis teknologi blockchain.

Untuk merealisasikan skema ini, BTN bekerja sama dengan Reliance Group dan D3 Labs sebagai penyedia teknologi blockchain untuk tokenisasi aset digital.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga: Jenis-jenis Instrumen Investasi dan Tingkat Risikonya

Inovasi ini bukan yang pertama bagi BTN. Sebelumnya, bank dengan kode saham BBTN ini telah menjadi pionir dalam sekuritisasi aset yang saat ini dikenal sebagai KIK-EBA (Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset).

Mendukung Inovasi Teknologi di Sektor Keuangan

Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menyatakan bahwa BTN mendukung inovasi teknologi di sektor keuangan melalui tokenisasi aset digital.

Tujuannya adalah agar lebih banyak investor, baik domestik maupun internasional, dapat mengakses investasi properti.

“BTN akan menyediakan aset-aset properti yang masih aktif sebagai debitur BTN dan memenuhi kriteria untuk menjadi underlying DIRE. DIRE tersebut akan diterbitkan dan dikelola Reliance untuk selanjutnya ditokenisasi oleh D3 Labs,” ujar Setiyo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/7).

Baca Juga :  Armani Si: Parfum yang Menggabungkan Kehangatan dan Keanggunan

Peraturan dan Manfaat DIRE

Peraturan mengenai produk DIRE telah ada sejak 2017, sesuai dengan Peraturan OJK No. 64/POJK.04/2017 tentang Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Di luar negeri, instrumen ini dikenal sebagai Real Estate Investment Trust.

Institusi yang menerbitkan DIRE akan mendapatkan sejumlah manfaat, antara lain pendanaan baru untuk ekspansi bisnis, insentif pajak, dan mengubah aset tidak likuid menjadi likuid.

Sementara itu, investor DIRE akan menikmati keuntungan seperti alternatif investasi properti yang terjangkau, perlindungan terhadap inflasi, dan transparansi.

Setiyo menambahkan bahwa pengembangan tokenisasi DIRE akan dilakukan melalui sandbox atau uji coba bersama OJK, yang dilakukan oleh Reliance Group dan D3 Labs.

Baca Juga :  BNI dan OJK Edukasi Pekerja Konstruksi IKN Tentang Bahaya Judi Online

“Dalam hal ini, investor akan membeli DIRE yang ditawarkan oleh Reliance Group dan unit penyertaannya akan dikonversi menjadi token digital oleh D3 Labs sehingga dapat memperluas pasar hingga ke luar negeri,” jelas Setiyo.

Potensi dan Tantangan Pasar DIRE

Menurut data dari website KSEI, hingga saat ini, hanya ada enam produk DIRE yang telah diterbitkan di pasar modal domestik.

Direktur Utama PT Reliance Manajer Investasi, Akhabani, mengungkapkan bahwa meskipun banyak orang Indonesia tertarik berinvestasi di sektor properti, menjual produk investasi berbasis properti tetap menantang.

Dengan adanya tokenisasi DIRE, diharapkan pasar atau basis investornya dapat menjadi lebih luas, transaksi menjadi lebih banyak, dan pengalihan kepemilikan menjadi lebih mudah.

Indonesia sebagai Primadona Investasi Global

CEO D3 Labs, Tigran Adiwirya, melihat Indonesia sebagai primadona bagi investor global.

Hal ini tercermin dari akumulasi realisasi penanaman modal asing (PMA) yang mencapai US$ 946,4 juta atau sekitar Rp 14,19 triliun pada akhir kuartal pertama tahun 2024.

Baca Juga :  Wajib Tahu! Inilah Doa Menyembelih Ayam Sesuai Syariat Islam

Indonesia dipandang sebagai salah satu pasar negara berkembang yang paling potensial di dunia.

Adopsi blockchain untuk tokenisasi digital aset keuangan telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir karena pasarnya yang sangat likuid dan efisien.

Menurut Tigran, tokenisasi DIRE di pasar global mengalami pertumbuhan pesat, mencapai US$ 178 juta pada September 2023, tumbuh sekitar 90% dari tahun 2022.

Pertumbuhan ini didorong oleh penerapan teknologi blockchain yang membuka akses pada peluang investasi baru, memberikan kesempatan bagi D3 Labs, BTN, dan Reliance untuk menangkap peluang tersebut.

Baca Juga: Inilah 7 Kesalahan Investor Pemula dalam Investasi: Calon Investor Wajid Tahu!

“Kami ingin membantu lembaga jasa keuangan mengembangkan inovasi produk dan jasa layanannya dengan mengutamakan keamanan, transparansi, dan akuntabilitas,” ujar Tigran.

Berita Terkait

Isu Dipaksa Belajar Tidak Benar Pada Tragedi Pembunuhan di Lebak Bulus
KSAD Maruli Simanjuntak Pimpin Sertijab Dua Pos Strategis di TNI AD
Pat Gelsinger Mundur dari Kursi CEO Intel: Era Baru Dimulai dengan Co-CEO Sementara
Zumi Zola Siap Nikahi Putri Zulhas: Restu Keluarga dan Kekaguman Jadi Alasan Utama
Gus Miftah Dikritik Setelah Video ‘Guyonan’ dengan Penjual Es Teh Beredar
Ditemani Ibunda Tercinta, Vidi Aldiano Terus Berjuang Lawan Kanker
Mengejutkan, Pria Penyandang Disabilitas yang Diduga Lecehkan Mahasiswa Mataram Kembali Dapat Laporan dari Korban Lain
Keakraban Paslon Pilbup Pasuruan 2024: Bukti Persatuan Usai Pemilihan

Berita Terkait

Tuesday, 3 December 2024 - 20:30 WIB

Isu Dipaksa Belajar Tidak Benar Pada Tragedi Pembunuhan di Lebak Bulus

Tuesday, 3 December 2024 - 20:15 WIB

KSAD Maruli Simanjuntak Pimpin Sertijab Dua Pos Strategis di TNI AD

Tuesday, 3 December 2024 - 20:07 WIB

Pat Gelsinger Mundur dari Kursi CEO Intel: Era Baru Dimulai dengan Co-CEO Sementara

Tuesday, 3 December 2024 - 19:59 WIB

Zumi Zola Siap Nikahi Putri Zulhas: Restu Keluarga dan Kekaguman Jadi Alasan Utama

Tuesday, 3 December 2024 - 19:54 WIB

Gus Miftah Dikritik Setelah Video ‘Guyonan’ dengan Penjual Es Teh Beredar

Berita Terbaru

Liga 1 Indonesia

Tren Positif berlanjut, Dewa United Menang Dramatis atas PSS Sleman 2-1

Tuesday, 3 Dec 2024 - 20:23 WIB