SwaraWarta.co.id Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjamin bahwa penyelidikan terkait dugaan pelecehan seksual oleh seorang dosen terhadap mahasiswi saat bimbingan skripsi akan dilakukan secara transparan.
Wakil Rektor IV UMS, EM Sutrisna, menyampaikan pernyataan ini di Solo pada Jumat (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Polisi Buru Akun FB Icha dibalik Video Pelecehan Ibu Terhadap Anak Kandungnya Sendiri
“Kami akan transparan, adil, dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Namun kami tetap cover both side, asas praduga tak bersalah,” ujar Sutrisna
Informasi terkait dugaan pelecehan seksual ini pertama kali diungkap oleh akun Instagram @dpn.ums.
Unggahan tersebut menyebutkan “Dosen Pembimbing Mesum” dan menjelaskan kronologi dugaan pelecehan yang dialami seorang mahasiswi.
Menurut unggahan tersebut, pelecehan terjadi di rumah dosen saat bimbingan skripsi antara pukul 22.00 dan 23.00 WIB.
Saat bimbingan berlangsung, dosen tersebut meminta mahasiswi untuk memeluknya.
Terkait sanksi yang akan diberikan jika dosen terbukti bersalah, pihak kampus masih menunggu laporan resmi dari fakultas yang memanggil dosen tersebut.
“Apa yang ditulis di medsos kemudian yang bersangkutan menerima atau menyangkal itu nanti menunggu ke berita acara dan masuk Komite Disiplin, itu nanti disampaikan,” tutur Sutrisna
Selain itu, muncul lagi kasus dugaan pelecehan seksual verbal oleh dosen terhadap mahasiswi dari kampus yang sama.
Unggahan di media sosial tersebut berisi percakapan rayuan dari dosen kepada mahasiswi.
Sutrisna memastikan bahwa kasus ini juga sedang ditangani oleh pihak kampus.
Saat ini sedang dalam proses investigasi internal. Jika sudah selesai akan disampaikan press release. As soon as possible,” katanya.
Baca Juga: Alami Pelecehan, Mahasiswi Ini Justru Kena Pasal UU ITE
Dia menegaskan bahwa kampus akan bertindak tegas dengan memberikan sanksi kepada pihak yang bersalah dalam kasus asusila ini.
“Prinsipnya yang salah dikenai sanksi, yang benar dilindungi,” katanya.