SwaraWarta.co.id – Harga cabai rawit di tingkat petani Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengalami lonjakan yang cukup signifikan baru-baru ini.
Dari harga sebelumnya Rp20.000 per kilogram, kini melambung menjadi Rp35.000 per kilogram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Petani di Desa Nampirejo, Kecamatan Tembarak, Nasrofi, Senin lalu, mengakui bahwa kenaikan ini dipicu oleh hasil panen yang turun drastis akibat gangguan cuaca yang tidak bersahabat.
Cuaca buruk, seperti serangan lalat buah dan penyakit patek, diklaim menjadi penyebab utama turunnya produktivitas tanaman cabai.
Sekitar 20 % dari tanaman mereka terinfeksi, menyebabkan buah cabai menghitam dan membusuk sebelum waktunya, sementara daunnya menguning akibat serangan hama patek.
Dampak langsung dari hal ini adalah penurunan hasil panen mencapai 20 %.
BACA JUGA: Cemarkan NU dan GP Ansor, Pemilik Akun FB Melly Itoe Angie Dilaporkan ke Polisi
Untuk mengatasi masalah ini, petani telah menggunakan berbagai jenis pestisida dan insektisida sebagai upaya pengendalian, walaupun mereka menyadari perlunya melakukan pengobatan secara berkala untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari hama dan penyakit tersebut.
Bapak Sumarno, yang merupakan pejabat di Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan dari DKPPP atau Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung,
menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai juga dipengaruhi oleh jadwal tanam yang baru dimulai oleh sebagian petani setelah panen selesai di beberapa daerah.
Menurutnya, luas tanaman cabai tahunan di Temanggung mencapai 9.500 hektare, yang meliputi berbagai jenis cabai seperti cabai keriting, cabai rawit, dan cabai besar.
Cabai keriting dan rawit menjadi jenis dengan luas tanam terluas, sementara cabai besar hanya ditanam di sekitar 400 hektare.
Meskipun terjadi penurunan produktivitas yang signifikan, Pemerintah Kabupaten Temanggung menegaskan bahwa ketersediaan cabai di pasaran tetap terjamin.
BACA JUGA: Tips Membuat Taman Minimalis yang Estetik: Ciptakan Ruang Hijau Idaman di Rumah
Mereka mengandalkan luas tanaman yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal bahkan ke luar daerah.
Secara keseluruhan, lonjakan harga cabai di Kabupaten Temanggung menjadi cerminan dari tantangan yang dihadapi oleh petani lokal akibat faktor alam yang tidak terkendali seperti cuaca buruk dan serangan hama.
Meskipun demikian, upaya keras dalam pengendalian dan manajemen tanaman masih diperlukan untuk memastikan kelangsungan produksi yang stabil dan harga yang terjangkau bagi konsumen.***