Ceramah Mama Ghufron Sempat Viral, PBNU Beri Respon Menohok!

- Redaksi

Sunday, 21 July 2024 - 10:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Mama Ghufron (Dok. Ist)

Potret Mama Ghufron (Dok. Ist)

 

SwaraWarta.co.id Ceramah Muhammad Ghufron Al Bantani, yang akrab disapa Mama Ghufron, menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak kontroversi.

Dalam ceramahnya, ia mengklaim dapat berbicara dengan semut, jin, dan malaikat, serta menguasai Bahasa Suryani.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga: Heboh! Penceramah Mama Ghufron Ngaku Bisa Bahasa Jin dan Semut

Meskipun ia telah meminta maaf, Pernyataan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyebutnya “halu” atau tidak realistis.

Ahmad Fahrur Rozi, Ketua PBNU Bidang Keagamaan, meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan klaim Mama Ghufron, terutama tentang bahasa semut dan jin.

Ia menegaskan bahwa Mama Ghufron tidak pernah membaca Al-Qur’an atau kitab-kitab lainnya, dan menyatakan bahwa Bahasa Suryani yang disebutnya tidak ada.

Baca Juga :  Tema Debat Pilkada Ponorogo Tahun 2024, Kesejahteraan Masyarakat Jadi Fokus Utama

“Jangan terpincut ya, itu kan menurut saya bukan kiai. Mana pernah dia baca Al-Qur’an? Mana pernah dia baca kitab? Terus dia bilang Bahasa Suryani, itu bohong. Nggak ada bahasa suryani maqoli maqoli itu. Saya ini ya ngaji juga, Bahasa Suryani itu ada tapi nggak ada yang berbunyi maqoli,” kata Gus Fahrur, Sabtu (20/7).

Menurut Gus Fahrur, apa yang dilakukan Mama Ghufron justru membingungkan masyarakat. Ia menganggap ajaran yang disampaikan malah merugikan, bukannya memberikan pencerahan.

“Menurut saya itu pembodohan, saya kira orang harus tahu dan ini nggak boleh lah, ini membuat suatu kegaduhan bicara sama semut sama setan, tapi bahasanya sama. Kan lucu, bahasanya cacing sama semut sama malaikat, sama hujan kok maqoli semua. Ini apa belum nemu yang lain, makanya saya katakan masyarakat jangan mudah terpincut orang yang berpenampilan aneh-aneh,” bebernya

Baca Juga :  Tahun Baru Imlek 2025: Menyambut Tahun Ular Kayu dalam Perayaan Kongzili

Ia juga menyebutkan bahwa banyak orang yang mengaku memiliki kemampuan aneh, dan masyarakat harus lebih kritis terhadap hal-hal tersebut.

Gus Fahrur mendorong masyarakat untuk mengikuti ajaran ulama yang benar dan mempelajari agama Islam dari sumber yang jelas. Ia menekankan pentingnya tidak mudah terpengaruh oleh orang-orang yang tampil aneh.

“Ini seringkali begini, kemarin hari raya ada yang ngaku telpon Tuhan, sebelumnya ada Samsudin Jadab, Kanjeng Dimas. Masyarakat kita ini jangan mudah terpengaruh aneh-aneh, ngaku aneh-aneh,” tambahnya

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Malang juga menyatakan bahwa ceramah Mama Ghufron menyimpang dari ajaran Islam.

MUI Malang menemukan 10 poin penyimpangan dalam ceramahnya, termasuk pengingkaran terhadap rukun Islam dan Iman.

Baca Juga :  Mengajarkan Anak Beribadah Sejak Dini: Fondasi Penting untuk Masa Depan

Baca Juga:Sempat Viral di Medsos, Mama Ghufron Sampaikan Permintaan Maaf

Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya pada klaim yang tidak jelas.

“Menemukan penyimpangan 10 poin. Dari 10 itu dilihat, dicek videonya, dicocokkan dengan videonya cocok atau enggak,” kata Fadhol, Jumat (19/7)

Berita Terkait

Letusan Gunung Dukono Capai 346 Kali, Masyarakat Diminta Waspada
Pemerintah Rencanakan Perubahan Mekanisme Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN Mulai 2025
Startup Indonesia Dominasi ASEAN Digital Awards 2025, Raih 9 Penghargaan Internasional
ASN Boleh Berpoligami, Aktivis Perempuan Menilai Kebijakan Ini Merugikan Perempuan
Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang
Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi
Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong
Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 18:21 WIB

Pemerintah Rencanakan Perubahan Mekanisme Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN Mulai 2025

Saturday, 18 January 2025 - 18:15 WIB

Startup Indonesia Dominasi ASEAN Digital Awards 2025, Raih 9 Penghargaan Internasional

Saturday, 18 January 2025 - 18:07 WIB

ASN Boleh Berpoligami, Aktivis Perempuan Menilai Kebijakan Ini Merugikan Perempuan

Saturday, 18 January 2025 - 17:58 WIB

Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang

Saturday, 18 January 2025 - 16:44 WIB

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi

Berita Terbaru