BPOM Ungkap Alasan Roti Aoka Awet

- Redaksi

Friday, 26 July 2024 - 09:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Roti Aoka
(Dok. Ist)

Roti Aoka (Dok. Ist)

Swarawarta.co.id – Baru-baru ini, BPOM mengungkap alasan mengapa Roti Aoka buatan PT Family Bakery Indonesia di Bandung bisa bertahan lama hingga berbulan-bulan. Menurut Ema Setyawati, Plt.

Deputi III Pengawasan Pangan Olahan BPOM, hal ini terjadi karena adanya penggunaan teknologi pengawetan.

“Teknologi pengawetan itu macem-macem bisa diberikan pengawet itu sendiri, bisa dengan cara produksi olahan pangan yang baik dengan teknologi pengawetan,” kata Ema dalam konferensi pers, Kamis (25/7/2024).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ema menjelaskan, ada beberapa metode pengawetan yang bisa diterapkan pada produk pangan olahan, termasuk roti, seperti sterilisasi pemanasan, pasteurisasi, dan F0.

“Nah ada juga dengan teknologi lain misalnya dengan menerapkan produksi secara aseptis, misalnya dengan membunuh bakteri dengan sinar tertentu, misalnya sinar UV,” jelasnya.

Baca Juga :  Usut Masalah Mafia BBM, Ipda Rudy Soik Dinonaktifkan

Dengan teknik-teknik tersebut, suatu produk dapat dinyatakan aman untuk dikonsumsi selama masa simpan yang telah didaftarkan ke BPOM.

Baca Juga: Heboh Punya Daya Tahan Lama, BPOM Klaim Aoka Tak Mengandung Bahan Kosmetik

Sebelumnya, Roti Aoka sempat dituding mengandung Sodium Dehydroacetate, zat pengawet yang diduga menyebabkan masa simpannya bisa mencapai 3 bulan, jauh lebih lama dibandingkan roti merek terkenal lainnya yang hanya bertahan 1-2 minggu.

Namun, setelah dilakukan pengujian oleh BPOM pada 28 Juni 2024, ternyata Roti Aoka tidak mengandung zat tersebut.

“Jadi kalau roti dengan masa simpan tiga bulan ya mungkin saja kalau dia menggunakan teknologi pengawetan yang tadi saya sampaikan,” ucapnya.

Baca Juga :  Tren dan Manfaat Teknologi Virtual Reality di Tahun 2024

Keberadaan Roti Aoka kini semakin meluas, tidak hanya di kalangan masyarakat kelas menengah ke atas, tetapi juga telah merambah ke toko-toko kelontong dengan harga yang terjangkau, yaitu sekitar Rp3.000 – Rp4.000 per bungkus.

Baca Juga: Roti Aoka diklaim Mengandung Bahan Kosmetik, Perusahaan Buka Suara

Hal ini membuat Roti Aoka semakin eksis di berbagai lapisan masyarakat.

Berita Terkait

Tanpa Ampun, Pemerintah Blokir Rekening Terindikasi Judi Online
Sempat Koma, Seorang Siswa SD Subang Meninggal Dunia Usai Sebelumnya Dibully Kakak Kelas
Pantai Sanglen Yogyakarta Jadi Sorotan, Ada Apa Sebenarnya?
PJ Gubernur Jabar Ungkap Pemicu Banjir Dayeuhkolot, Ini Katanya
KPK Sita Amplop Serangan Fajar Milik Gubernur Bengkulu, Segini Isinya
Heboh Siswa SD di Lumajang Buktikan Sapi Makan Martabak, Guru Beri Uang Rp 1 Juta
Masuk Masa Tenang, Ridwan Kamil Pilih Lakukan Hal Ini
Diguyur Hujan Deras, 4 Orang di Padang Tewas Tertimbun Longsor

Berita Terkait

Tuesday, 26 November 2024 - 09:42 WIB

Tanpa Ampun, Pemerintah Blokir Rekening Terindikasi Judi Online

Tuesday, 26 November 2024 - 09:34 WIB

Sempat Koma, Seorang Siswa SD Subang Meninggal Dunia Usai Sebelumnya Dibully Kakak Kelas

Tuesday, 26 November 2024 - 09:26 WIB

Pantai Sanglen Yogyakarta Jadi Sorotan, Ada Apa Sebenarnya?

Tuesday, 26 November 2024 - 09:18 WIB

PJ Gubernur Jabar Ungkap Pemicu Banjir Dayeuhkolot, Ini Katanya

Tuesday, 26 November 2024 - 09:08 WIB

KPK Sita Amplop Serangan Fajar Milik Gubernur Bengkulu, Segini Isinya

Berita Terbaru