swarawarta.co.id – Dalam dunia logistik dan manajemen rantai pasokan, istilah “received at warehouse”. Hal ini muncul pertanyaan mengenai arti received at warehouse.
Padahal kalimat tersebut memiliki makna yang sangat penting. Istilah ini merujuk pada tahap ketika barang atau produk yang dikirim diterima dan disimpan di dalam gudang.
Baca Juga: Komitmen JNE dan Shopee dalam Meningkatkan Layanan Logistik dan Kepuasan Pelanggan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tahap ini merupakan salah satu titik kritis dalam proses pengiriman barang, karena menandakan bahwa barang telah sampai di tujuan dan siap untuk didistribusikan lebih lanjut.
Saat barang “received at warehouse”, berarti pihak pengirim telah berhasil mengirimkan barang sesuai dengan pesanan dan instruksi yang diberikan.
Baca Juga: Website Belanja Online, Nomor 1 Tidak Asing Lagi
Pihak penerima, dalam hal ini pemilik atau pengelola gudang, akan melakukan pemeriksaan dan pencatatan atas barang yang diterima.
Proses ini meliputi penghitungan jumlah, pemeriksaan kondisi, serta verifikasi kesesuaian antara barang yang diterima dengan dokumen pengiriman.
Penerapan Arti Received At Warehouse
Langkah-langkah utama saat “Received at Warehouse” yang biasa ditempuh:
1. Penerimaan Barang
Saat barang tiba di gudang, petugas penerima akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan jumlah, jenis, dan kondisi barang sesuai dengan dokumen pengiriman.
Mereka akan mencocokkan informasi di dokumen dengan barang yang diterima.
2. Pencatatan Kedatangan Barang
Seluruh informasi terkait barang yang diterima, seperti tanggal, waktu, nomor kontainer, nomor seri, dan lain-lain, akan dicatat dalam sistem manajemen gudang.
Hal ini penting untuk melacak jejak pengiriman dan memudahkan pengelolaan persediaan.
3. Pemindahan ke Area Penyimpanan
Setelah proses verifikasi, barang akan dipindahkan ke area penyimpanan yang sesuai, misalnya berdasarkan jenis, ukuran, atau sifat barang.
Baca Juga: Memanfaatkan Momentum E-commerce: Peluang Bisnis Jasa Pengiriman dan Kurir di Era Digital
Penempatan yang tepat akan memudahkan proses pengambilan dan pendistribusian selanjutnya.
4. Pembaruan Catatan Persediaan
Informasi mengenai barang yang diterima akan diupdate dalam sistem manajemen gudang dan sistem rantai pasokan.
Hal ini memastikan data persediaan selalu akurat dan dapat diakses oleh pihak yang membutuhkan.
Manfaat Received at Warehouse
Berikut ini sejumlah manfaat yang diupayakan oleh received at warehouse:
1. Memastikan Integritas Pengiriman
Proses “received at warehouse” memungkinkan pemilik barang untuk memastikan bahwa barang yang dikirim telah diterima dengan utuh dan sesuai dengan pesanan.
Hal ini mencegah kehilangan atau kerusakan barang selama perjalanan.
2. Memperbaiki Perencanaan dan Pengendalian Persediaan
Data penerimaan barang di gudang dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian persediaan.
Informasi ini membantu mengidentifikasi tren permintaan, menghindari kekurangan stok, dan mengoptimalkan alokasi ruang penyimpanan.
3. Mempercepat Proses Distribusi
Dengan adanya informasi “received at warehouse”, barang dapat segera diproses untuk didistribusikan ke titik-titik penjualan atau konsumen akhir.
Hal ini meningkatkan efisiensi dan kecepatan rantai pasokan.
4. Memudahkan Pelacakan dan Pengendalian
Pencatatan penerimaan barang di gudang memungkinkan pihak terkait untuk melacak pergerakan barang dan mengendalikan alur distribusi secara lebih efektif.
Informasi ini juga berguna untuk menyelesaikan klaim atau masalah yang mungkin timbul.
Baca Juga: Jastip: Memanfaatkan Peluang Bisnis dengan Kepercayaan dan Kualitas Layanan Unggul
Jadi istilah “received at warehouse” adalah salah satu titik penting dalam rantai pasokan.
Tahap ini memastikan bahwa barang telah sampai di tujuan dengan selamat dan siap untuk didistribusikan lebih lanjut.
Proses “received at warehouse” yang efektif memberikan manfaat dalam memastikan integritas pengiriman, memperbaiki perencanaan persediaan, mempercepat distribusi, serta memudahkan pelacakan dan pengendalian.
Dengan memahami arti dan pentingnya tahap ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan ketangguhan rantai pasokannya.