Alami Kekeringan, BPBD Ponorogo Serahkan Bantuan Air Bersih Bagi Warga Terdampak

- Redaksi

Wednesday, 31 July 2024 - 10:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Swarawarta.co.id – BPBD Ponorogo, Jawa Timur telah memulai aksi kemanusiaan dengan menyalurkan bantuan air bersih ke daerah-daerah terdampak kekeringan.

Situasi krisis air yang cukup parah telah melanda beberapa wilayah selama beberapa pekan terakhir.

Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, menyatakan bahwa penyaluran bantuan air bersih dilakukan berdasarkan permohonan pemerintah desa atau lingkungan yang terdampak.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga: Dampak Kekeringan, Warga Ponorogo Andalkan Air Sungai

Salah satu daerah yang mendapat perhatian BPBD adalah Lingkungan Magersari, Dusun Sukun, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung.

“Hari ini kami terjunkan sebanyak 6.000 liter air bersih untuk Lingkungan Magersari. Kami kira ini cukup untuk kebutuhan dasar satu pekan ke depan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo

Baca Juga :  Bayi 3 Bulan di Ponorogo Lahir Tanpa Anus, Perjuangan Tegar untuk Sembuh

Warga di daerah tersebut harus menggunakan air sungai yang tidak layak untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan bahkan untuk konsumsi mereka.

Nurhadi, Ketua RT di sana, merasa terbantu dengan bantuan air bersih dari BPBD yang seperti oase di tengah gurun.

“Puncak kekeringan di bulan Agustus nanti, sebagian ada yang sudah mengalami kekeringan sebagian ada yang masih memiliki sumber air bersih walaupun terbatas,” terangnya.

Dia mengungkapkan bahwa penggunaan air sungai sebagai sumber air minum terpaksa dilakukan karena harga air isi ulang di depo setempat terlalu mahal bagi warga yang sehari-hari bekerja sebagai buruh petik daun kayu putih.

“Kalau air sungai itu zat kapurnya tinggi, ditambah warna air yang sedikit kecoklatan. Jadi bersyukur akhirnya dapat bantuan air bersih dari BPBD,” katanya.

Baca Juga :  Polisi Selidiki Penemuan Jazad Bayi di Kantong Belanja

“Di sini semua kerjanya sebagai buruh petik daun, kalau harus beli air Rp7.000 per galon kan tidak mampu, keberatan,” pungkas Nurhadi.

Baca Juga: Krisis Air Bersih Terjadi di 3 Desa Mojokerto, 8.320 Jiwa Turut Terdampak

Situasi ekonomi yang sulit membuat mereka harus memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan hidup lainnya.

Berita Terkait

Tanpa Ampun, Pemerintah Blokir Rekening Terindikasi Judi Online
Sempat Koma, Seorang Siswa SD Subang Meninggal Dunia Usai Sebelumnya Dibully Kakak Kelas
Pantai Sanglen Yogyakarta Jadi Sorotan, Ada Apa Sebenarnya?
PJ Gubernur Jabar Ungkap Pemicu Banjir Dayeuhkolot, Ini Katanya
KPK Sita Amplop Serangan Fajar Milik Gubernur Bengkulu, Segini Isinya
Heboh Siswa SD di Lumajang Buktikan Sapi Makan Martabak, Guru Beri Uang Rp 1 Juta
Masuk Masa Tenang, Ridwan Kamil Pilih Lakukan Hal Ini
Diguyur Hujan Deras, 4 Orang di Padang Tewas Tertimbun Longsor

Berita Terkait

Tuesday, 26 November 2024 - 09:42 WIB

Tanpa Ampun, Pemerintah Blokir Rekening Terindikasi Judi Online

Tuesday, 26 November 2024 - 09:34 WIB

Sempat Koma, Seorang Siswa SD Subang Meninggal Dunia Usai Sebelumnya Dibully Kakak Kelas

Tuesday, 26 November 2024 - 09:26 WIB

Pantai Sanglen Yogyakarta Jadi Sorotan, Ada Apa Sebenarnya?

Tuesday, 26 November 2024 - 09:18 WIB

PJ Gubernur Jabar Ungkap Pemicu Banjir Dayeuhkolot, Ini Katanya

Tuesday, 26 November 2024 - 09:08 WIB

KPK Sita Amplop Serangan Fajar Milik Gubernur Bengkulu, Segini Isinya

Berita Terbaru

Cast film Lyora (Dok. Ist)

Entertainment

Lyora: Perjuangan Meraih Buah Hati dalam Film yang Menginspirasi

Saturday, 18 Jan 2025 - 09:16 WIB

Berita

Evakuasi Banjir, Pria di Lampung Tewas Tersetrum Listrik

Saturday, 18 Jan 2025 - 09:06 WIB