Rendang – SwaraWarta.co.id (Pinterest) |
SwaraWarta.co.id – Rendang adalah salah satu olahan daging yang terkenal dari Padang, Sumatera Barat, dan merupakan salah satu cara terbaik untuk mengolah daging kurban agar awet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proses memasak rendang yang lama dan teknik pengolahan yang khas membuatnya tidak hanya lezat tetapi juga tahan lama, bahkan bisa menjadi stok makanan bagi anak kos yang membutuhkan makanan siap saji yang tahan lama.
Untuk membuat rendang, diperlukan bahan utama yaitu daging sapi, yang dipotong dalam ukuran besar.
Santan kental menjadi salah satu bahan penting yang digunakan, bersama dengan bumbu-bumbu tradisional seperti daun kunyit, daun jeruk, serai, dan asam kandis atau asam gelugur.
Selain itu, garam dan gula juga ditambahkan untuk memberikan cita rasa yang seimbang.
Bumbu halus yang digunakan dalam rendang biasanya terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, lengkuas, serta cabai merah besar dan cabai merah keriting.
BACA JUGA: Olahan Kuliner Berbahan Daging Sapi yang Hits dan disukai Sejumlah Kalangan
Semua bahan ini dihaluskan hingga benar-benar lembut, menggunakan blender atau ulekan tradisional.
Proses ini penting untuk memastikan bumbu bisa meresap sempurna ke dalam daging selama proses memasak.
Langkah pertama dalam memasak rendang adalah menumis bumbu halus hingga harum dan matang.
Setelah itu, daun kunyit, daun jeruk, dan serai dimasukkan untuk memberikan aroma dan rasa khas pada rendang.
Santan kental kemudian ditambahkan ke dalam bumbu yang sudah ditumis, dan diaduk secara terus-menerus agar tidak pecah.
Setelah santan mulai mendidih, potongan daging sapi dimasukkan ke dalamnya. Proses memasak ini dilakukan dengan api kecil dan membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 8 jam atau lebih.
Memasak dengan api kecil sangat penting untuk memastikan daging menjadi empuk dan bumbu benar-benar meresap hingga ke dalam serat-serat daging.
BACA JUGA: Menyantap Daging di Hari Raya Idul Adha Tanpa Cemas, Yuk Coba! 7 Minuman Penetral Lemak
Selain itu, memasak dengan api kecil juga membantu mencegah santan pecah, yang dapat mempengaruhi rasa dan tekstur rendang.
Selama proses memasak, asam kandis atau asam gelugur, garam, dan gula ditambahkan secukupnya untuk menambah cita rasa.
Proses pengadukan secara berkala diperlukan agar bumbu merata dan daging matang dengan sempurna.
Rendang dianggap matang ketika santan telah menyusut dan mengental, berubah menjadi minyak, dan bumbu meresap sepenuhnya ke dalam daging.
Proses ini biasanya memakan waktu beberapa jam hingga mencapai konsistensi dan rasa yang diinginkan.
Setelah rendang matang, penting untuk menyimpannya dengan benar agar keawetannya terjaga.
Rendang dapat disimpan dalam wadah kedap udara dan ditempatkan di lemari es atau freezer.
Penyimpanan dalam wadah kedap udara mencegah kontaminasi dan membantu mempertahankan kualitas serta rasa rendang untuk jangka waktu yang lama.
Rendang yang disimpan di lemari es bisa bertahan hingga beberapa minggu, sementara di dalam freezer bisa awet hingga beberapa bulan.
Keawetan rendang juga disebabkan oleh penggunaan santan kental yang memberikan rasa dan tekstur yang kaya, serta proses memasak yang lama dengan api kecil.
Semua faktor ini bekerja bersama untuk menghasilkan rendang yang tidak hanya lezat tetapi juga tahan lama, menjadikannya pilihan ideal untuk mengolah daging kurban.
Selain itu, rendang juga sangat cocok sebagai stok makanan, terutama bagi anak kos yang membutuhkan makanan praktis dan tahan lama.
Rendang yang dimasak dengan benar akan semakin nikmat seiring berjalannya waktu, karena bumbu yang meresap semakin dalam.
Proses memasak yang lama tidak hanya menghasilkan daging yang empuk tetapi juga bumbu yang meresap sempurna, menciptakan cita rasa yang kaya dan mendalam.
Inilah mengapa rendang menjadi salah satu olahan daging yang paling dicari dan dihargai, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai belahan dunia.
Dengan teknik yang tepat, rendang bisa menjadi cara terbaik untuk memanfaatkan daging kurban dengan kelezatan yang bertahan lama.***