Press conference Kasus pembuatan situs pornografi anak (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Seorang pria asal Malang yang bernama AAS sedang menjadi sorotan setelah polisi menemukan bahwa ia telah membuat ratusan website yang berisi video pornografi anak selama 4 tahun terakhir.
Tindakan kriminal yang dilakukannya ini memunculkan banyak polemik di masyarakat dan menjadi berita hangat di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga:
Tak Terima Diputuskan, DJ Easy Blake Sebar Video Mesum Mantan Kekasih di Medsos
AAS diduga melakukan hal tersebut secara sendirian, namun polisi masih terus menelusuri kasus ini untuk mencari tahu apakah ada orang lain yang terlibat dalam bisnis porno tersebut.
Menurut Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon, AAS mengambil video tersebut dari berbagai sumber yang berbeda dan hanya mengumpulkannya menjadi satu dalam situs web yang ia buat.
“Dia ambil dari konten lain, dia tidak produksi sendiri,” kata Charles, Minggu (9/6).
Polisi memastikan bahwa AAS tidak memproduksi video tersebut sendiri, melainkan mengambilnya dari konten lain.
Charles juga mengatakan bahwa dari 260 ribu video yang ada, tidak satupun yang diproduksi sendiri oleh AAS. Oleh karena itu, ia bukanlah intelektual dari konten porno tersebut.
“Dia bukan intelektual dari video itu. Dari 260 ribu video yang sifatnya kemungkinan diproduksi sendiri tidak ada. Keterangan yang kami dapat dia tidak buat sendiri, tapi mengumpulkan dan memasukkan pada website untuk tampilkan video-video itu,” ujarnya.
Kepolisian masih terus menyelidiki apakah AAS bekerja sendiri atau ada sindikat yang membantunya.
“Masih kami dalami, apakah bekerja sendiri atau ada sindikat,” tuturnya.
Namun, hal ini tidak mengurangi bahaya yang terkandung dalam situs web seperti yang dibuat oleh AAS.
Baca Juga:
Buntut Video Syur Perselingkuhan, Polisi Panggil 1 Orang Terduga Pelaku
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap situs web dan video serupa yang bisa membahayakan anak-anak.
Dirmanto juga meminta dukungan dari semua pihak, termasuk media, untuk membantu memberantas konten pornografi dan asusila yang semakin marak di masyarakat.