HPP Produk – SwaraWarta.co.id (Pinterest) |
SwaraWarta.co.id – Cara Menghitung HPP Produk untuk usaha makanan melibatkan beberapa langkah penting, termasuk menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya.
Semua biaya HPP atau Harga Pokok Penjualan perlu dicatat dan dianalisis secara rinci untuk memastikan perhitungan yang akurat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertama, hitung biaya bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan makanan.
Mulailah dengan membuat daftar bahan baku yang diperlukan, seperti tepung terigu, ragi, gula, garam, mentega, susu, dan telur untuk membuat roti.
Kemudian menentukan jumlah bahan baku apa saja yang harus disediakan dalam satu porsi makanan yang dibuat.
Misalnya, untuk satu roti diperlukan 100 gram tepung terigu, 5 gram ragi, 10 gram gula, 2 gram garam, 20 gram mentega, 30 ml susu, dan 1 butir telur.
Selanjutnya, cari tahu harga bahan baku per satuan dari supplier atau distributor, baik offline maupun online.
BACA JUGA: Ide Bisnis Musim Hujan yang Bikin Keuntungan Besar
Misalnya, jika harga tepung terigu per kilogram adalah Rp 10.000 dan satu kilogram tepung terigu bisa digunakan untuk membuat 10 roti, maka biaya tepung terigu per roti adalah Rp 1.000.
Hitung biaya bahan baku per porsi makanan lainnya dengan cara serupa.
Setelah itu, hitung total biaya bahan baku untuk semua produk yang dihasilkan dalam satu periode.
Jangan lupa untuk memasukkan biaya pengiriman atau pengambilan bahan baku dari supplier.
Selain biaya bahan baku, hitung juga biaya tenaga kerja.
Buat list pengerjaan yang dibutuhkan dalam satu kali proses produksi, seperti misalnya tahap mengukur atau mencampur bahan baku, menguleni adonan, memotong adonan, hingga memanggang roti.
Tentukan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk setiap tugas.
Misalkan saja , waktu yang diperlukan untuk mengukur dan juga mencampur bahan baku adalah 15 menit, menguleni adonan butuh 15 menit, atau memotong adonan 9 menit, serta memanggang roti 20 menit.
BACA JUGA: Ide Bisnis Musim Kemarau yang Bikin Kantongmu Makin Tebel
Hitung jumlah jam kerja yang dibutuhkan per hari. Misalnya, jika kamu memproduksi 100 roti dalam satu hari dan waktu produksi satu roti adalah 50 menit, maka total waktu produksi untuk 100 roti adalah 5000 menit atau sekitar 83,3 jam.
Tentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan total waktu produksi dan jam kerja harian pekerja.
Andaikata, bila satu pekerja harus menghabiskan waktu selama 8 jam sehari, maka setidaknya dibutuhkan waktu selama 11 pekerja untuk penyelesaian produksi untuk 100 roti dalam satu hari pengerjaan.
Hitung biaya tenaga kerja per jam atau per pekerja dengan mempertimbangkan upah minimum yang berlaku serta tunjangan, insentif, dan bonus yang diberikan.
Misalnya, bila upah untuk 1 jam adalah Rp 20.000 dengan total jam kerja selama 83,3 jam, maka total biaya tenaga kerja yang harus dikeluarkan adalah Rp 1.666.000.
Selanjutnya, hitung biaya operasional lainnya atau biaya overhead, yang mencakup biaya listrik, air, sewa, dan peralatan kantor.
Identifikasi jenis-jenis biaya overhead yang tidak langsung terkait dengan produksi, seperti biaya sewa tempat usaha, listrik, air, telepon, bahan bakar, perawatan, dan perbaikan peralatan.
Jumlahkan semua biaya overhead ini. Misalnya, jika biaya sewa tempat usaha adalah Rp 1.000.000 per bulan, biaya listrik Rp 500.000 per bulan, biaya air Rp 200.000 per bulan, dan biaya lainnya Rp 300.000 per bulan, maka total biaya overhead adalah Rp 2.000.000 per bulan.
Tentukan tingkat overhead per unit produk dengan membagi total biaya overhead dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam satu bulan.
Misalnya, jika dalam satu bulan Anda menghasilkan 1.000 potong kue, maka tingkat overhead per potong kue yakni sekitar Rp 2.000.
Untuk menghitung total biaya produksi, jumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead per unit produk.
Misalnya, jika biaya bahan baku untuk satu potong kue adalah Rp 2.000, biaya tenaga kerja Rp 1.000, dan tingkat overhead Rp 2.000, maka total biaya produksi untuk satu potong kue adalah Rp 5.000.
Setelah mengetahui total biaya produksi dan jumlah produk yang dihasilkan dalam satu periode, hitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Misalnya, jika total biaya produksi untuk satu bulan adalah Rp 15.000.000 dan jumlah produk yang dihasilkan adalah 3.000 roti, maka HPP per roti adalah Rp 5.000.
Dengan perhitungan ini, kamu dapat menetapkan harga jual yang wajar dan memastikan keuntungan yang memadai untuk usaha Anda.***