Menyelami Kearifan Filosofi Ki Hajar Dewantara Tentang Pendidikan: Membentuk Manusia Merdeka Sepanjang Hayat

- Redaksi

Monday, 24 June 2024 - 13:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Filosofi Ki Hajar Dewantara Tentang Pendidikan

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

SwaraWarta.co.idFilosofi Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan telah menjadi landasan kokoh bagi sistem
pendidikan Indonesia.

Gagasan-gagasan
beliau yang visioner dan humanis terus relevan hingga kini, menginspirasi para
pendidik dan pemangku kepentingan untuk menciptakan generasi penerus bangsa
yang berkarakter dan berdaya saing.

Berikut ini mengenai
filosofi Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan:

1. Pendidikan
sebagai Pembebasan Manusia

Ki Hajar Dewantara
memandang pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia.

Dalam filosofi Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, pendidikan tidak hanya sekadar transfer
ilmu pengetahuan, tetapi juga upaya untuk membebaskan manusia dari belenggu
kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan.

Pendidikan harus
mampu mengembangkan potensi individu secara utuh, baik fisik, intelektual,
maupun spiritual.

Baca Juga :  Panduan Doa Setelah Akad Nikah untuk Keberkahan Rumah Tangga

2. Ing Ngarso Sung
Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani

Semboyan “Ing
Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” merupakan
saripati dari filosofi Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.

Semboyan ini
mengandung makna bahwa seorang pendidik harus mampu menjadi teladan,
menginspirasi, dan memberikan dorongan bagi peserta didiknya.

3. Pendidikan yang
Berakar pada Budaya dan Kearifan Lokal

Filosofi Ki Hajar
Dewantara tentang pendidikan juga menekankan pentingnya pendidikan yang berakar
pada budaya dan kearifan lokal.

Menurut beliau,
pendidikan harus mampu memperkuat identitas bangsa dan menumbuhkan rasa cinta
tanah air.

Pendidikan yang
berakar pada budaya dan kearifan lokal akan menghasilkan generasi yang tidak
hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan
berintegritas.

Baca Juga :  Keutamaan Memperingati Maulid Nabi: Menggali Hikmah dan Nilai Spiritualitas

Baca juga: Bagaimana Pengalaman Ibu/bapak dalam Mendapatkan Layanan Responsif Saat Bersekolah Dulu?

4. Pendidikan
Sepanjang Hayat

Ki Hajar Dewantara
meyakini bahwa pendidikan adalah proses yang berlangsung sepanjang hayat.

Dalam filosofi Ki
Hajar Dewantara tentang pendidikan, pendidikan tidak berhenti pada bangku
sekolah, tetapi terus berlanjut sepanjang hidup manusia.

Pendidikan sepanjang
hayat memungkinkan individu untuk terus belajar dan mengembangkan diri,
sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan menghadapi tantangan
global.

5. Peran Guru
sebagai Pamong

Dalam filosofi Ki
Hajar Dewantara tentang pendidikan, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar,
tetapi juga sebagai pamong.

Guru sebagai pamong
memiliki tugas untuk menuntun, membimbing, dan mengarahkan peserta didiknya
agar mampu mengembangkan potensi diri secara optimal.

Guru juga harus
mampu menumbuhkan rasa percaya diri, kemandirian, dan tanggung jawab pada
peserta didiknya.

Baca Juga :  Masa Gemuruh: Memahami Pencarian Jati Diri Remaja di Pelataran Pubertas

6. Pendidikan yang
Menyenangkan dan Memerdekakan

Filosofi Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan menekankan pentingnya pendidikan yang menyenangkan
dan memerdekakan.

Pendidikan yang
menyenangkan akan membuat peserta didik merasa nyaman dan termotivasi untuk
belajar. 

Sedangkan pendidikan yang memerdekakan akan memberikan kebebasan bagi
peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

Sehingga, filosofi
Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan merupakan warisan berharga yang harus
terus dijaga dan dilestarikan.

Gagasan-gagasan
beliau yang visioner dan humanis telah memberikan kontribusi besar bagi
perkembangan pendidikan di Indonesia. 

Dengan terus menerapkan filosofi Ki Hajar
Dewantara tentang pendidikan, kita dapat menciptakan generasi penerus bangsa
yang berkarakter, berdaya saing, dan mampu menghadapi tantangan masa depan.

 

Berita Terkait

Proses Perubahan Apa yang dapat Terjadi pada Batuan Setelah Proses Pengendapan? Berikut ini Penjelasannya!
Apakah Boleh Sholat Subuh Jam 6? Berikut Pandangan dari para Ulama
Tata Cara Tayamum Sesuai Ajaran Rasulullah yang Perlu Kamu Pahami
Apa Itu SPPI Batch 3? Yuk Cari Tahu Disini Penjelasannya!
Jadwal Daftar Ulang SPAN PTKIN 2025: Panduan Lengkap untuk Calon Mahasiswa
Adakah Dalil Sholat Kafarat Jumat Terakhir Ramadhan? Berikut ini Penjelasannya!
Apa Itu Tradisi Tepung Tawar? Mengenal Warisan Budaya Melayu yang Penuh Makna
Pencairan KJP Plus Tahap I 2025 Dimulai: Jadwal, Besaran Dana, dan Aturan Penarikan

Berita Terkait

Wednesday, 2 April 2025 - 11:03 WIB

Proses Perubahan Apa yang dapat Terjadi pada Batuan Setelah Proses Pengendapan? Berikut ini Penjelasannya!

Tuesday, 1 April 2025 - 09:01 WIB

Apakah Boleh Sholat Subuh Jam 6? Berikut Pandangan dari para Ulama

Tuesday, 1 April 2025 - 08:36 WIB

Tata Cara Tayamum Sesuai Ajaran Rasulullah yang Perlu Kamu Pahami

Saturday, 29 March 2025 - 09:45 WIB

Apa Itu SPPI Batch 3? Yuk Cari Tahu Disini Penjelasannya!

Friday, 28 March 2025 - 20:34 WIB

Jadwal Daftar Ulang SPAN PTKIN 2025: Panduan Lengkap untuk Calon Mahasiswa

Berita Terbaru

ALS Penyakit Apa dan Bagaimana Dampaknya

Lifestyle

ALS Penyakit Apa dan Bagaimana Dampaknya?

Wednesday, 2 Apr 2025 - 12:34 WIB

 Cara Mengubah Foto Menjadi Kartun

Teknologi

5 Cara Mengubah Foto Menjadi Kartun dengan Mudah dan Cepat

Wednesday, 2 Apr 2025 - 10:52 WIB

Donald Trump Ancam Serang Iran

Berita

Donald Trump Ancam Serang Iran Jika Perundingan Nuklir Gagal

Wednesday, 2 Apr 2025 - 10:40 WIB