Mengenal Kelinci Lokal Jawa, Benarkah Hampir Punah?

Avatar

- Redaksi

Sunday, 16 June 2024 - 02:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Kelinci lokal jawa 
(Dok.ist)

swarawarta.co.id – Kelinci lokal Jawa atau dikenal dengan sebutan Lepus nigricollis, adalah salah satu jenis kelinci yang hanya dapat ditemukan di Jawa.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kelinci ini memiliki ciri khas bulu hitam di bagian tengkuk dan leher, dengan garis putih di dahi dan telinga. 

Bobot rata-rata kelinci lokal Jawa adalah 6 kg. Meskipun kerap dianggap sebagai hewan yang biasa-biasa saja, kelinci lokal Jawa memiliki nilai penting dalam budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat di Jawa.

Baca Juga: Ukuran Kandang Kelinci di Tanah dan Bahan untuk Membuatnya

Di beberapa daerah di Jawa, kelinci lokal sering dijadikan sebagai binatang peliharaan atau sumber pangan. Beberapa peternak bahkan tergantung pada kelinci lokal sebagai sumber penghasilan mereka. 

Namun, ada juga yang menjadikan kelinci lokal sebagai simbol kepercayaan dan spiritualitas. 

Baca Juga :  Bagaimana Hukum Makan Bekicot Menurut 4 Mazhab?

Baca Juga: Macam-macam Hamster Beserta Karakteristiknya, Jangan Sampai Salah Pilih!

Di beberapa kerajaan di Jawa, kelinci dianggap sebagai lambang kesuburan dan kebahagiaan. 

Ada pula yang mengaitkan kelinci lokal dengan kebrutalan dan sifat liar, sehingga kelinci sering kali muncul dalam cerita rakyat yang menegangkan.

Baca Juga: Perbedaan Kelinci Jantan dan Betina Masih Bingung? Buruan Cek Ini

Selain memiliki nilai kultural, kelinci lokal Jawa juga memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem Jawa. Sebagai herbivora, kelinci secara alami mengonsumsi gulMA dan tanaman liar di sekitar hutan dan savana. 

Dengan memakan tumbuhan liar, kelinci membantu menjaga ekosistem dari kerusakan yang dapat disebabkan oleh gulMA yang berlebihan. Selain itu, kelinci juga merupakan mangsa alami bagi sejumlah predator di hutan.

Namun, saat ini kelinci lokal Jawa terancam oleh berbagai faktor seperti perburuan liar dan hilangnya habitat alaminya akibat deforestasi. 

Baca Juga :  The Legend of Zelda: Memahami Epos Legendaris

Baca Juga: Jenis Kelinci Pedaging yang Cepat Besar, Jangan Sampai Salah Pilih Ya!

Populasi kelinci lokal Jawa juga semakin menurun akibat adanya persaingan dengan kelinci industri yang ditemukan di hampir seluruh belahan dunia.

 Untuk memperjuangkan keberlangsungan kelinci lokal Jawa, beberapa kelompok dan organisasi lingkungan di Jawa melakukan upaya-upaya seperti penanaman kembali hutan dan pemantauan ilegalitas perburuan kelinci lokal.

Selain itu, kelinci lokal Jawa juga memiliki potensi sebagai sumber penghasilan baru bagi masyarakat di Jawa.

 Salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan adalah peternakan kelinci lokal untuk dijadikan sumber pangan. 

Daging kelinci lokal dianggap lebih sehat dan memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan daging dari hewan ternak lainnya.

Baca Juga :  Manfaat Burung: Pengendali Hama dan Penjaga Ekosistem Rumah

 Situ, bulunya yang tebal juga dapat dijadikan sebagai bahan tekstil berkualitas tinggi.

Dalam pengembangan peternakan kelinci lokal, diperlukan usaha untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kelinci lokal.

 Beberapa institusi dan universitas di Indonesia melakukan penelitian terkait pengembangan peternakan kelinci lokal, seperti penelitian di Fakultas Peternakan Universitas Negeri Malang tentang pengaruh pemberian kelapa sawit sebagai pakan terhadap pertumbuhan dan produktivitas kelinci lokal. 

Hasil dari penelitian tersebut diharapkan dapat membuka potensi pengembangan peternakan kelinci lokal di masa depan.

Kelinci lokal Jawa memang seringkali dianggap sebagai binatang yang biasa-biasa saja. 

Namun, nilai dan peranan penting kelinci lokal Jawa dalam budaya dan ekosistem di Jawa tidak dapat diabaikan. 

Diperlukan kesadaran dan upaya bersama untuk menjaga keberlangsungan kelinci lokal Jawa demi keberlanjutan ekosistem dan kepentingan manusia di Jawa.

Berita Terkait

9 Langkah Pengambilan Keputusan yang Efektif untuk Meraih Sukses
Kesenian Lombok: Jaran Kamput sebagai Simbol Identitas Budaya Suku Sasak
Tembolak Pelangi: Ikon Kebanggaan dan Kreativitas Kota Mataram
Jamur Enoki Tumbuh di Mana? Ketahui Lokasi dan Cara Budidayanya
Kue Kontol Bebek: Camilan Renyah dengan Rasa Manis yang Pas
Beef: Daging Apa? Memahami Jenis dan Manfaat Daging Sapi
Rayakan Momen Istimewa di Lagoon Avenue Mall Bekasi: Tempat Resepsi Megah dengan Fasilitas Lengkap
Resep Telur Gulung Mayones Khas bandung

Berita Terkait

Monday, 14 October 2024 - 16:32 WIB

9 Langkah Pengambilan Keputusan yang Efektif untuk Meraih Sukses

Sunday, 13 October 2024 - 18:06 WIB

Kesenian Lombok: Jaran Kamput sebagai Simbol Identitas Budaya Suku Sasak

Saturday, 12 October 2024 - 18:44 WIB

Tembolak Pelangi: Ikon Kebanggaan dan Kreativitas Kota Mataram

Friday, 11 October 2024 - 19:15 WIB

Jamur Enoki Tumbuh di Mana? Ketahui Lokasi dan Cara Budidayanya

Friday, 11 October 2024 - 18:55 WIB

Kue Kontol Bebek: Camilan Renyah dengan Rasa Manis yang Pas

Berita Terbaru

Ni Luh Puspa 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Mendadak jadi Wamen, Ini Sosok Jurnalis Kondang Ni Luh Puspa

Friday, 18 Oct 2024 - 10:14 WIB

Pedagang pasar kota Malang dukung Khofifah Emil 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Siapkan 40.000 Suara, Pedagang Malang Siap Menangkan Khofifah Emil

Friday, 18 Oct 2024 - 10:08 WIB

Jubir KPK jelaskan duduk perkara dana hibah berbuntut pengeledahan 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Buntut Kasus Dana Hibah, KPK Geledah Dinas Peternakan Jatim

Friday, 18 Oct 2024 - 09:50 WIB