Mengatasi Tantrum Anak: Memahami Alasan dan Cara Tepat Menanggapi

- Redaksi

Saturday, 22 June 2024 - 16:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Memahami Alasan Tantrum – SwaraWarta.co.id (Healthline)

SwaraWarta.co.idtantrum pada anak-anak selalu memiliki alasan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tantrum ini terkait dengan meningkatnya kemandirian mereka dan keinginan untuk mendapatkan perhatian yang mereka inginkan.

Mereka mencapai hal ini tidak hanya ketika kita memberikan apa yang mereka cari, tetapi juga ketika kita memarahi mereka, memperhatikan mereka, berbicara dengan mereka, dan mencoba untuk beralasan dengan mereka, dan lain-lain.

Ketika anak-anak masih kecil, mereka belum memiliki kemandirian untuk melakukan dan mengatur sesuka hati mereka.

Hal ini membuat mereka frustrasi ketika mereka melihat ada hal-hal yang ingin mereka lakukan tetapi tidak bisa mereka lakukan sendiri atau tidak diizinkan untuk dilakukan, dengan “faktor pemberat” bahwa mereka masih belum bisa menjelaskannya dengan kata-kata.

BACA JUGA: Memahami Tantrum pada Anak: Penyebab, Reaksi, dan Cara Mengatasi

Baca Juga :  Mengatasi Kesehatan Mental Mahasiswa: Pentingnya Layanan Kesehatan Mental di Kampus

Saat mereka sedikit lebih tua, mereka melakukan ini sebagai cara untuk menantang otoritas dan menunjukkan kepribadian mereka sendiri.

Tantrum sering kali terjadi karena anak merasa tidak berdaya atau terhalang dalam upaya mereka untuk mencapai sesuatu.

Frustrasi ini sering kali diekspresikan melalui tangisan, teriakan, atau perilaku agresif lainnya.

Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memahami bahwa tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak. Ini adalah cara bagi anak untuk mengekspresikan perasaan mereka yang belum bisa mereka ungkapkan dengan kata-kata.

Oleh karena itu, tanggapan yang kita berikan sangat penting dalam membantu mereka belajar mengelola emosi mereka.

Mengabaikan tantrum bukan berarti kita tidak peduli, tetapi memberi anak ruang untuk menenangkan diri.

Namun, penting juga untuk memastikan bahwa anak tahu bahwa kita ada di sana untuk mereka. Misalnya, kita bisa berkata, “Mama di sini kalau kamu sudah siap bicara.”

Baca Juga :  4+ Manfaat Buah Belimbing untuk Kesehatan

BACA JUGA: Asal Mula dan Penyebab Tantrum pada Anak Usia Dini

Selain itu, kita bisa membantu anak mengembangkan kemampuan berbahasa mereka sehingga mereka bisa lebih baik dalam mengekspresikan perasaan mereka.

Misalnya, kita bisa mengajarkan mereka kata-kata untuk perasaan seperti “marah,” “sedih,” atau “frustrasi.” Dengan begitu, mereka bisa belajar untuk mengatakan, “Aku marah karena tidak bisa bermain di luar,” daripada langsung tantrum.

Menyediakan rutinitas yang konsisten juga bisa membantu mengurangi frekuensi tantrum. Anak-anak merasa lebih aman dan tenang ketika mereka tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Selain itu, memberi pilihan kepada anak, seperti memilih baju yang akan dipakai atau memilih buku yang akan dibaca sebelum tidur, bisa memberikan mereka rasa kontrol dan kemandirian yang mereka cari.

Baca Juga :  Keadaan Semakin Genting di Palestina: Kondisi Kesehatan Semakin Memburuk

Ketika anak-anak mulai menantang otoritas seiring bertambahnya usia, penting untuk menetapkan batasan yang jelas namun tetap memberi ruang bagi mereka untuk mengekspresikan diri.

Misalnya, kita bisa memberi mereka kesempatan untuk membuat keputusan dalam hal-hal yang sesuai dengan usia mereka.

Dengan begitu, mereka bisa merasa bahwa mereka memiliki suara dan tidak selalu harus bertindak melalui tantrum untuk didengar.

Pada akhirnya, tanggapan yang penuh pengertian dan kesabaran dari orang tua atau pengasuh akan membantu anak belajar mengelola emosinya dengan lebih baik.

Melalui panduan dan dukungan yang tepat, anak-anak akan belajar bahwa mereka bisa mendapatkan perhatian dan mengekspresikan keinginan mereka dengan cara yang lebih positif dan konstruktif.***

Berita Terkait

Meski Ada Efisiensi, BPJS Kesehatan Tetap Berjalan Normal
Hayashi Dental: Klinik Gigi Profesional dengan Perawatan Berkualitas di Jepang
Kepergian Emilia Contessa dan Hubungan Diabetes dengan Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai
Hati-Hati! Penggunaan Rutin Paracetamol pada Lansia Tingkatkan Risiko Komplikasi Serius
Usaha Vaksin KKPP Palembang dalam Edukasi Vaksin untuk Pencegahan Stunting pada Balita dan Batita
PAFI Musi Banyuasin: Meningkatkan Peran Farmasi dalam Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin
PAFI Magelang: Perhimpunan Ahli Farmasi yang Meningkatkan Standar Profesi Farmasi di Kota Magelang
PAFI Nusantara: Perhimpunan Ahli Farmasi Indonesia yang Memajukan Profesi Farmasi di Tanah Air

Berita Terkait

Friday, 21 February 2025 - 08:56 WIB

Meski Ada Efisiensi, BPJS Kesehatan Tetap Berjalan Normal

Thursday, 13 February 2025 - 09:47 WIB

Hayashi Dental: Klinik Gigi Profesional dengan Perawatan Berkualitas di Jepang

Tuesday, 28 January 2025 - 19:20 WIB

Kepergian Emilia Contessa dan Hubungan Diabetes dengan Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai

Monday, 16 December 2024 - 22:25 WIB

Hati-Hati! Penggunaan Rutin Paracetamol pada Lansia Tingkatkan Risiko Komplikasi Serius

Friday, 29 November 2024 - 04:40 WIB

Usaha Vaksin KKPP Palembang dalam Edukasi Vaksin untuk Pencegahan Stunting pada Balita dan Batita

Berita Terbaru

Disdukcapil Kota Serang

Advertorial

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 Feb 2025 - 16:38 WIB