Memahami Resiko Usaha Beras, Ada Apa Aja?

- Redaksi

Tuesday, 11 June 2024 - 12:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi beras
(Dok. Ist)

Ilustrasi beras (Dok. Ist)

Resiko Usaha Beras – SwaraWarta.co.id (Pinterest)

SwaraWarta.co.id – Menjalankan usaha beras tentu tidak lepas dari berbagai Resiko Usaha Beras tersebut yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Memahami resiko-resiko ini sangat penting agar pelaku usaha dapat meminimalisir potensi kerugian.

Berikut adalah beberapa resiko yang perlu diperhatikan dalam bisnis beras.

Pertama, memahami target pasar adalah hal yang krusial. Kesalahan dalam memahami target pasar bisa berdampak buruk pada penjualan.

Misalnya, menjual beras di lingkungan yang tidak tepat seperti area pabrik bisa menjadi keputusan yang kurang bijak.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan survei pasar dan lingkungan terlebih dahulu.

Dengan memahami siapa target konsumen, penjual dapat memastikan distribusi beras lebih tepat sasaran dan mengurangi resiko beras tidak laku terjual.

Baca Juga :  Proyeksi IHSG: Potensi Penguatan Terbatas Meski Tersedia Sentimen Positif

BACA JUGA: 3 Ide Usaha di Bidang Pertanian yang Wajib Dicoba!


Selanjutnya, akses kepada supplier juga menjadi faktor penting. Untuk menjual beras dengan harga bersaing, seorang penjual harus memiliki akses langsung ke supplier.

Membeli beras langsung dari supplier biasanya memberikan harga yang lebih murah, sehingga penjual dapat memperoleh keuntungan lebih tinggi dengan menjual beras tersebut pada harga yang kompetitif.

Sebaliknya, jika tidak memiliki akses ke supplier dan harus membeli beras dengan harga tinggi, maka profit yang diperoleh akan semakin menurun karena pembeli cenderung membandingkan harga dengan penjual lain.

Persaingan usaha beras juga merupakan resiko yang perlu diperhitungkan. Setiap penjual pasti memiliki keunggulan tersendiri pada produk mereka.

Persaingan yang ketat bisa menjadi tantangan besar. Penting untuk memahami jenis beras yang diminati pasar dan menawarkan produk yang berbeda atau memiliki keunggulan tertentu.

Baca Juga :  Pemerintah Melalui Kemnaker Mendorong UMKM Agar Bisa Meningkatkan di Level yang Lebih Tinggi

Dengan demikian, pelaku usaha dapat mengambil peluang yang ada dan mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh persaingan.

Kualitas beras juga harus diperhatikan, terutama masa kadaluarsa. Beras memiliki masa kadaluarsa yang harus diperhitungkan dengan baik.

BACA JUGA: Ide Bisnis Rumahan dengan Modal Kecil, Buruan Coba!

Menyimpan stok beras dalam jumlah yang terlalu besar bisa beresiko jika beras tidak segera terjual. Beras yang sudah melewati masa layak konsumsi akan menimbulkan kerugian bagi penjual.

Oleh karena itu, penting untuk memilih beras berkualitas yang lebih tahan lama dan memastikan stok beras terjual dengan cepat.

Selain itu, ukuran dan stok beras juga perlu diperhatikan. Pelaku usaha yang baru merintis biasanya tidak terlalu peduli dengan ukuran beras yang ditawarkan oleh supplier.

Baca Juga :  Cara Gadai BPKB di Pegadaian Syariah

Penting untuk memastikan bahwa berat beras sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Selain itu, menumpuk stok beras terlalu banyak bisa menurunkan kualitas beras karena beras bisa terkena kutu atau bau apek.

Menjaga stok beras dalam jumlah yang sesuai dan memastikan perputaran stok yang cepat adalah langkah penting untuk menghindari kerugian.

Dengan memahami berbagai resiko ini, pelaku usaha dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghindari kegagalan.

Resiko-resiko ini mungkin cukup besar, tetapi dengan strategi yang tepat, bisnis beras dapat berjalan dengan lancar dan menguntungkan.

Mengetahui dan mengatasi resiko-resiko ini sejak awal akan membantu pelaku usaha dalam merintis dan mengembangkan bisnis beras dengan lebih baik.***

Berita Terkait

Pemerintah Awasi Harga Pangan Ramadan, Pengusaha Dilarang Naikkan Harga Sembarangan
Roemah Coklat: Dua Dekade Memaniskan Hidup dengan Cokelat Artisan
Menjelang Ramadan 2025, Harga Daging Ayam, Cabai, dan Wortel di Kota Batu Naik
Tukar Minyak Jelantah Jadi Uang! Alfamart Beri Rp6.000 per Liter
BI Siapkan Rp180,9 Triliun untuk Kebutuhan Uang Tunai di Ramadan dan Idul Fitri 2025
Kementan Perkuat Kelembagaan Petani untuk Pertanian yang Lebih Maju
Shopee Kembali Jadi Brand Terbaik di Indonesia Versi YouGov 2025
Jaga Kesejahteraan Petani, Pemerintah Tetapkan HPP Gabah Rp6.500 per Kg

Berita Terkait

Saturday, 22 February 2025 - 09:12 WIB

Pemerintah Awasi Harga Pangan Ramadan, Pengusaha Dilarang Naikkan Harga Sembarangan

Saturday, 22 February 2025 - 09:01 WIB

Roemah Coklat: Dua Dekade Memaniskan Hidup dengan Cokelat Artisan

Friday, 21 February 2025 - 08:42 WIB

Menjelang Ramadan 2025, Harga Daging Ayam, Cabai, dan Wortel di Kota Batu Naik

Thursday, 20 February 2025 - 20:16 WIB

Tukar Minyak Jelantah Jadi Uang! Alfamart Beri Rp6.000 per Liter

Thursday, 20 February 2025 - 20:14 WIB

BI Siapkan Rp180,9 Triliun untuk Kebutuhan Uang Tunai di Ramadan dan Idul Fitri 2025

Berita Terbaru

Daftar Nama Akun FF Keren di Tahun 2025

Teknologi

Wajib Dicoba! 25 Daftar Nama Akun FF Keren di Tahun 2025

Saturday, 22 Feb 2025 - 15:09 WIB