Limbah Keras Organik: Pengertian, Contoh, dan Pengelolaannya

- Redaksi

Thursday, 13 June 2024 - 14:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Limbah Keras Organik Pengertian, Contoh, dan Pengelolaannya

SwaraWarta.co.id Limbah keras organik merupakan jenis limbah yang berasal dari bahan-bahan organik,
namun memiliki sifat yang lebih sulit terurai dibandingkan dengan limbah
organik pada umumnya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Limbah ini
memerlukan waktu yang lebih lama untuk terurai secara alami, bahkan bisa
mencapai puluhan hingga ratusan tahun.

Meskipun begitu,
limbah keras organik tetap dapat dikelola dengan baik untuk mengurangi
dampaknya terhadap lingkungan.

Contoh Limbah Keras Organik

Beberapa contoh
limbah keras organik yang sering kita jumpai antara lain:

  1. Kayu: Potongan kayu, ranting pohon, dan
    serbuk gergaji termasuk dalam kategori limbah keras organik. Kayu
    membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai secara alami.

  2. Tempurung
    Kelapa:
    Tempurung kelapa
    memiliki tekstur yang keras dan membutuhkan waktu yang lama untuk terurai.

  3. Tulang
    Hewan:
    Tulang hewan merupakan
    limbah organik yang sulit terurai karena kandungan kalsiumnya yang tinggi.

  4. Kulit
    Kerang:
    Kulit kerang juga
    termasuk limbah keras organik karena memiliki struktur yang kuat dan sulit
    terurai.
Baca juga: Jelaskan Peran Rumah Tangga Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi?

Pengelolaan Limbah Keras Organik

Limbah keras organik
dapat dikelola dengan beberapa cara, antara lain:

  1. Pengomposan: Meskipun membutuhkan waktu yang lebih
    lama dibandingkan limbah organik lainnya, limbah keras organik seperti
    kayu dan tempurung kelapa tetap dapat dikomposkan. Proses pengomposan
    dapat dipercepat dengan menghancurkan limbah menjadi ukuran yang lebih
    kecil dan menambahkan bahan-bahan organik lainnya.

  2. Pemanfaatan
    Kembali:
    Beberapa jenis limbah
    keras organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk yang berguna.
    Misalnya, tempurung kelapa dapat diolah menjadi arang atau kerajinan
    tangan. Tulang hewan dapat diolah menjadi pupuk organik.

  3. Pembakaran: Pembakaran limbah keras organik dapat
    dilakukan dalam insinerator dengan suhu yang tinggi untuk mengurangi
    volume limbah dan menghasilkan energi panas. Namun, perlu diperhatikan
    bahwa pembakaran limbah dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca yang
    berkontribusi terhadap perubahan iklim.

  4. Penimbunan: Penimbunan merupakan opsi terakhir
    dalam pengelolaan limbah keras organik. Limbah yang sudah tidak dapat
    diolah lagi dapat ditimbun di tempat pembuangan akhir (TPA) yang memenuhi
    standar lingkungan.

Pentingnya Pengelolaan Limbah Keras Organik

Pengelolaan limbah keras organik yang tepat sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara.

Selain itu, limbah
organik yang membusuk juga dapat menghasilkan gas metana yang merupakan gas
rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida.

Dengan mengelola
limbah keras organik secara bertanggung jawab, kita dapat mengurangi dampak
negatifnya terhadap lingkungan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan
sehat.

 

Baca Juga :  Kaesang Pangarep Tiba di Jakarta, Benarkah Akan Klarifikasi dalam Waktu Dekat?

Berita Terkait

Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang
Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi
Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong
Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo
Badan Bank Tanah Siapkan 11 Lokasi untuk Dukung Dapur Makan Bergizi di Indonesia
Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru
TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses
Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi di Indonesia Green Award 2025 atas Komitmen Lingkungan

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 17:58 WIB

Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang

Saturday, 18 January 2025 - 16:44 WIB

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi

Saturday, 18 January 2025 - 16:37 WIB

Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong

Saturday, 18 January 2025 - 16:15 WIB

Badan Bank Tanah Siapkan 11 Lokasi untuk Dukung Dapur Makan Bergizi di Indonesia

Saturday, 18 January 2025 - 14:29 WIB

Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru

Berita Terbaru

Banjir

Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:58 WIB

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Lifestyle

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:14 WIB

Cara Menemukan HP yang Hilang

Teknologi

6 Cara Menemukan HP yang Hilang dengan Mudah dan Cepat

Saturday, 18 Jan 2025 - 16:35 WIB