Gunung Ibu Maluku Utara Erupsi – SwaraWarta.co.id (Disway) |
SwaraWarta.co.id – gunung Ibu di Maluku Utara dikabarkan mengalami Erupsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG memberikan laporqn bahwa Gunung Ibu tersebut mengalami erupsi dengan kolom abu vulkanik mencapai hingga ketinggian lima kilometer dari puncak kawah.
Peningkatan kolom abu itu terjadi pada hari Sabtu ini.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Richard Chaniago, menyatakan bahwa letusan tersebut terjadi pada pukul 11.03 WIT siang ini.
Richard juga menjelaskan bahwa erupsi ini memiliki amplitudo maksimum sebesar 28 milimeter dan berlangsung dengan durasi selama 265 detik.
Suara dentuman yang disertai gemuruh terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Sebagai informasi, Gunung Ibu merupakan gunung api tipe strato dengan puncak yang mencapai ketinggian 1.340 meter di atas permukaan laut.
BACA JUGA: Komnas HAM Panggil 7 Napi untuk Usut Tuntas Pembunuhan Vina Cirebon
Adapun lokasi gunung ini termasuk wilayah Kecamatan Ibu, atau lebih tepatnya mask dalam wilayah Kabupaten Halmahera Barat.
Gunung Ibu masih berstatus awas atau level IV sejak 16 Mei 2024 sampai hari ini karena aktivitas vulkanik dan kegempaan yang masih tinggi.
Selama periode 1 hingga 29 Mei 2024, Badan Geologi mencatat puluhan ribu gempa terjadi di Gunung Ibu, dengan rincian sebagai berikut: 59 kali gempa letusan, 14 kali gempa guguran, 4.296 kali gempa hembusan, 212 kali gempa harmonik.
Selain itu, terdapat 15 kali gempa tornillo, 19.811 kali gempa vulkanik dangkal, 541 kali gempa vulkanik dalam, 8 kali gempa tektonik lokal, 315 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali gempa terasa.
Pemerintah setempat, melalu PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu untuk menghentikan segala jenis aktivitas termasuk wisata dan pendakian karena sangat berisiko.
Gunung Ibu dikenal sebagai salah satu gunung api aktif di Indonesia yang sering mengalami letusan.
Aktivitas vulkaniknya terus dipantau oleh PVMBG dan pihak berwenang untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas.
Pemerintah daerah setempat bersama dengan PVMBG terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan langkah-langkah mitigasi yang perlu diambil untuk menghadapi kemungkinan letusan yang lebih besar di masa mendatang.
BACA JUGA: Kuasa Hukum Pegi Sebut Slip Gaji sebagai Bukti Kliennya Tak Salah
Sebagai langkah preventif, pemerintah setempat telah menyiapkan rencana evakuasi dan posko darurat untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas kebenarannya.
Erupsi gunung api seperti yang terjadi di Gunung Ibu ini menunjukkan betapa pentingnya sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.
Dengan adanya informasi yang akurat dan up-to-date dari PVMBG, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi ancaman letusan gunung api.
Kewaspadaan dan kerja sama antara pemerintah, pihak berwenang, dan masyarakat sangat diperlukan untuk meminimalkan dampak dari bencana alam, khususnya letusan gunung api.
Selain itu, pendidikan dan sosialisasi mengenai mitigasi bencana harus terus ditingkatkan agar masyarakat memiliki pengetahuan yang memadai dalam menghadapi situasi darurat.***