Festival Lampion Waisak 2024 – SwaraWarta.co.id (Sumber: Magelang Express) |
SwaraWarta.co.id – Berdasarkan informasi resmi yang beredar di laman medsos Instagram @borobudurpark, masyarakat umum dapat menyaksikan acara pelepasan di Festival Lampion Waisak 2024 di Candi Borobudur saat peringatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan informasi, berikut adalah informasi harga tiket-nya.
Untuk menyaksikan acara pelepasan lampion di Candi Borobudur pada tanggal 23 Mei 2024, tiket dapat dibeli secara terbatas.
Pembelian tiket dibuka mulai tanggal 20 Mei 2024 pukul 15.00 WIB secara online di Website resmi ticket.borobudurpark.com.
Jumlah tiket yang dijual terbatas untuk menjaga kekhusyukan umat yang merayakan Waisak.
Harga tiket nonton lampion ditetapkan sebesar Rp 50.000 per orang, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
BACA JUGA: Main Hujan, Balita di Bogor Terseret Arus
Open gate dimulai dari pukul 17.00 hingga 20.30 WIB. Pengunjung yang memiliki tiket nonton lampion hanya diperbolehkan menyaksikan prosesi pelepasan lampion dari sisi luar batas area pelepasan lampion.
Mereka tidak diizinkan masuk ke dalam area pelepasan lampion. Tiket ini hanya berlaku untuk menyaksikan prosesi pelepasan lampion dan tidak memberikan akses masuk ke dalam area Candi Borobudur.
Rangkaian Acara Waisak 2024 di Candi Borobudur
Candi Borobudur akan menjadi lokasi peringatan Waisak Nasional 2024. Berikut adalah rangkaian acaranya:
Pada tanggal 5 Mei 2024, akan diadakan Karya Bakti di Taman Makam Pahlawan di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, pada tanggal 17 Mei 2024, akan dilakukan screening pasien untuk Bakti Sosial Pengobatan di Vihara GVA Mendut.
Pada tanggal 18-19 Mei 2024, akan dilaksanakan Bakti Sosial Pengobatan Gratis di Zona 2 Candi Borobudur.
Tanggal 20 Mei 2024 akan menjadi hari kedatangan Bhikkhu Thudong di Candi Borobudur.
Pada tanggal 21 Mei 2024, Api Dharma akan diambil dari Mrapen, Grobogan dan akan dilaksanakan Ritual Pensakralan di Candi Mendut.
Selanjutnya, pada tanggal 22 Mei 2024, akan diadakan pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit, Temanggung dan dilanjutkan dengan Ritual Pensakralan di Candi Mendut.
BACA JUGA: Imbas Erupsi Gunung Ibu, 7 Desa Kena Imbas
Pada puncak acara, yaitu tanggal 23 Mei 2024, rangkaian acara akan meliputi Kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, Detik-Detik Waisak yang jatuh pada pukul 20.52.42 WIB, Pradaksina di Candi Borobudur, dan Pelepasan Lampion Waisak.
Selain rangkaian acara utama tersebut, terdapat juga beberapa program lainnya di Candi Borobudur terkait perayaan Waisak 2024.
Program Mahayana
Pada tanggal 20 Mei 2024, akan diadakan San Bu Yi Bai di Candi Borobudur. Pada tanggal 22 Mei 2024, akan dilaksanakan Atthasila di Vihara GVA Mendut.
Program Tantrayana
Pada tanggal 20-21 Mei 2024, akan berlangsung Nyingma Monlam Chenmo Indonesia. Pada tanggal 22 Mei 2024, akan diadakan 3rd Borobudur Peace & Prosperity Festival.
Pada tanggal 23 Mei 2024, akan digelar Festival Bhumi Mandala.
Program Theravada
Pada tanggal 20-22 Mei 2024, akan diadakan Puja Bakti dan Meditasi Malam di Candi Borobudur.
Pada tanggal 21-22 Mei 2024, akan diadakan Pradaksina Pagi di Candi Borobudur. Pada tanggal 22 Mei 2024, akan dilaksanakan Pindapatta di Candi Mendut.
Dengan rangkaian acara yang lengkap ini, peringatan Waisak 2024 di Candi Borobudur diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan khidmat.
Selain menjadi tempat peringatan, acara-acara ini juga menjadi kesempatan bagi para wisatawan untuk melihat dan merasakan kekayaan budaya dan spiritual yang ada di Indonesia.
Persiapan untuk mengikuti acara-acara ini perlu dilakukan dengan baik, terutama dengan memperhatikan jadwal dan lokasi acara.
Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan pelepasan lampion, pastikan untuk membeli tiket lebih awal karena jumlahnya terbatas.
Selain itu, mengingat acara ini diadakan di lokasi yang sakral, penting untuk menjaga ketertiban dan menghormati proses ibadah umat yang merayakan Waisak.
Dengan berbagai acara yang akan dilaksanakan, peringatan Waisak 2024 di Candi Borobudur tidak hanya menjadi momen penting bagi umat Buddha,
tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara untuk lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya Indonesia.
Peringatan ini menjadi kesempatan untuk memperkuat rasa kebersamaan, memperdalam spiritualitas, dan merayakan kedamaian serta harmoni.***