Proses evakuasi transgender yang tewas dibunuh (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Seorang pria bernama A telah membunuh Ceceu dengan sadis di dalam rumah. A mengatakan kepada polisi bahwa ia melakukan tindakan itu karena Ceceu memaksa A melakukan tindakan yang tidak senonoh terhadap dirinya.
Sebelumnya, A berusaha mencari pekerjaan dan sempat bekerja di sebuah salon kecantikan di Banten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga:
Terungkap, Istri Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Dapat Transfer 29 Juta
Pelaku dan korban pernah berkomunikasi karena urusan pekerjaan, dan korban menawarkan untuk mengajari pelaku beberapa keterampilan.
Pada hari kejadian, pelaku dibawa oleh korban ke rumahnya setelah menjemputnya di Terminal Pelabuhan Ratu.
“Kondisi pelaku sedang kesal karena menganggur, dia tanya sama korban karena korban pernah main ke salon tempat pelaku bekerja, setelah dia ngontak, karena pelaku tidak punya uang dia minta uang ke korban dan di transfer oleh korban. Akhirnya pelaku pada Jumat (3/5/2024) sore datang ke rumah korban,” kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri, Sabtu (4/5).
Saat di sana, korban mengajak pelaku untuk berhubungan badan yang tidak wajar, namun pelaku menolak.
“Setelah dijemput pelaku diajak makan sore hari pelaku dibawa ke rumah korban. Sampai kemudian sekitar pukul 03.00 pagi korban sudah tidak menggunakan pakaian sama sekali, langsung memeluk pelaku. Niatnya korban ingin menyodomi pelaku,” cerita Ali.
Korban kemudian menodongkan pisau kepada pelaku dengan maksud untuk memaksa. Pelaku membelakangi pisau dan mengarahkan ke arah korban. Terjadi perkelahian, dan akhirnya korban terbunuh.
Baca Juga:
Sadis! Suami di Ciamis Tega Bunuh dan Bagikan Daging Istri Ke Warga
“Pisau diarahkan ke bagian leher korban, setelah itu korban masih melakukan perlawanan. Setelah terjadi duel akhirnya korban terjatuh bersimbah darah,” tutur Ali.
Pelaku sempat melarikan diri melalui lantai atas rumah dan meloncat keluar jendela saat bertemu dengan warga yang penasaran karena mendengar teriakan korban.
Warga kemudian percaya ketika pelaku mengatakan bahwa mereka hanya bercanda.
Polisi mengatakan bahwa pelaku seharusnya mencari pertolongan daripada melakukan aksi kekerasan. Kini, kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib.