Siswa MTS yang menjadi korban perundungan (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Seorang pelajar di Salah satu Sekolah Menengah Tsanawiyah (MTS) di Kabupaten Semarang dilaporkan ke polisi atas tindak kekerasan terhadap seorang adik kelas.
Pelajar tersebut dilaporkan menggunakan setrika untuk melakukan penganiayaan pada korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Orang tua korban melaporkan insiden itu ke Polisi pada Kamis, 16 Mei 2024. Polisi telah menerima laporan tersebut dan sedang menyelidiki kejadian tersebut.
Menurut Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Aditya, kejadian penganiayaan tersebut terjadi pada hari Senin, 13 Mei di asrama sekolah tersebut.
Baca Juga:
Orang Tua Siswa jadi Tersangka Usai Pukul Anak DPRD
“Orang tua korban yang mengetahui kabar hal tersebut, pada Kamis 16 Mei 2024 melaporkan kejadian ke Polres Semarang dan diterima langsung oleh unit PPA Satreskrim Polres Semarang,” kata Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Aditya pada Minggu, (19/5).
Korban merupakan adik kelas pelaku kekerasan. Kasat juga menjelaskan bahwa kekerasan tersebut berasal dari ketidakpuasan pelaku karena korban tidak merespons saat dia diajak bersalaman.
Pelaku ingin bersalaman dengan korban saat bertemu di masjid, namun ketika itu korban sedang berdoa sehingga dia tidak menanggapi pelaku.
Hal itu kemungkinan memprovokasi kemarahan pelaku terhadap korban. Kemudian, ketika korban dalam keadaan telanjang dada atau tanpa mengenakan baju, pelaku menghampirinya dan menempelkan setrika ke dadanya.
“Terduga pelaku ingin bersalaman dengan korban, namun karena korban sedang berdoa sehingga korban tidak menanggapi keinginan terduga pelaku untuk salaman. Hal ini yang dimungkinkan memicu kemarahan terduga pelaku terhadap korban,” ungkapnya.
Baca Juga:
Mahasiswa Pelayaran Korban Penganiaya Sempat dibopong saat Tak Sadarkan Diri
“Saat korban hendak istirahat dengan bertelanjang dada/tanpa menggunakan kaus, terduga pelaku mendatangi dan melakukan penganiayaan dengan menempelkan setrika ke dada korban,” lanjutnya.
Pengasuh asrama yang melihat kejadian tersebut segera mencoba membantu korban dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Polisi masih menyelidiki kejadian tersebut dengan mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi.