Muhaimin Iskandar ( Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Silsilah Muhaimin Iskandar dan Gus Dur sering menjadi pertanyaan sejumlah kalangan masyarakat.
Pasalnya banyak orang yang belum tau bahwa silsilah Muhaimin Iskandar dan Gus Dur merupakan kerabat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Daftar Silsilah Muhaimin Iskandar dan Gus Dur
Muhaimin Iskandar, yang lebih dikenal sebagai Cak Imin, adalah seorang politikus yang lahir pada tanggal 24 September 1966 di Jombang, Jawa Timur. Ia berasal dari keluarga besar Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif di Denanyar.
BACA JUGA: Profil Maulana Akbar Ahmad Habibie, Putra Dedi Mulyadi Sekaligus Politikus
Ayah Cak Imin, Muhammad Iskandar, adalah seorang pengajar di Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif.
Ayah Muhaimin merupakan alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Sementara itu, ibunya, Muhassonah Iskandar, adalah pimpinan Pondok Pesantren Putri Mambaul Ma’arif.
BACA JUGA: Profil Ridwan Dalimunthe: Kaitannya dengan Timnas AMIN
Cak Imin merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Ia adalah adik dari Abdul Halim Iskandar, yang menjabat sebagai Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Menurut biografinya, Cak Imin masih memiliki hubungan keluarga dengan Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, meskipun tidak dekat.
BACA JUGA: Mengenal Sosok Ning Futika, Benarkah Manatan Istri Cak Abid?
Cak Imin adalah keponakan jauh dari Gus Dur. Darah mereka terhubung melalui Nyai Hj Sholihah, ibu Gus Dur yang merupakan putri dari KH Bisri Syansuri, pendiri Pondok Pesantren Denanyar serta salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Selain Nyai Hj Sholihah, KH Bisri Syansuri juga memiliki putri bernama Mu’asomah yang menikah dengan KH Hasbullah Salim. Pasangan ini mempunyai dua putri, salah satunya Muhassonah.
Muhassonah menikah dengan KH M Iskandar, yang tak lain adalah ayah kandung Cak Imin.
BACA JUGA: Sering disebut Ning Magrib, Ini Profil dari Gus Zizan: Bukan Orang Sembarangan
Dalam hal ini, KH Bisri Syansuri adalah kakek dari Gus Dur sekaligus kakek buyut Cak Imin.
Pada tahun 2008, Cak Imin sempat berkonflik dengan Gus Dur. Saat itu, Ketua Dewan Syuro dan Dewan Tahfidz PKB memberhentikan Muhaimin sebagai ketua umum.
Pada tahun 2005, PKB kubu Gus Dur memecat Muhaimin karena dianggap “main sendiri ke istana”. Hal itu dilakukan karena Cak Imin dinilai telah melakukan kesalahan berulang kali dengan ambisi besar untuk menjadi wakil presiden dalam Pemilu 2009.
Tak hanya itu, Cak Imin juga disebut-sebut telah bersekongkol dengan seorang jenderal yang dekat dengan pemerintah untuk menggulingkan posisi Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.
Akibat konflik itu, banyak pendukung Muhaimin yang dicopot oleh PKB kubu Gus Dur. Cak Imin kemudian menggugat Gus Dur ke pengadilan dan mengadakan Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB pada Mei 2008.
Muhaimin berhasil memenangkan sidang dan dianggap telah menyingkirkan lingkaran Gus Dur dari PKB serta mengambil alih posisi ketua umum.
Meskipun konflik itu akhirnya mereda, Cak Imin kerap memperdebatkan opini dengan salah satu putri Gus Dur, Yenny Wahid.
Dalam beberapa kesempatan, Yenny Wahid sering menyindir Cak Imin terutama saat memasuki kontestasi politik dalam pemilihan umum.
Yenny Wahid pernah mempertanyakan pernyataan Cak Imin yang mengaku bahwa Gus Dur adalah guru politiknya tapi malah mengkudeta dan menyingkirkan Gus Dur dari PKB.
Jelang Pemilu 2024, Cak Imin sempat mengkritik Yenny yang disebut bukan anggota PKB. Yenny pun membalas cuitan Cak Imin yang menyatakan bahwa ia memang bukan anggota PKB Cak Imin, melainkan anggota PKB Gus Dur.