Ilustrasi pemerkosaan ( Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Sebuah tragedi menimpa seorang petani kopra berinisial FP (43) dan istrinya, FA (24), di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Pria tersebut tewas di tangan anak angkatnya bernama Refli (36), sedangkan istrinya diperkosa oleh pelaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelaku Refli saat ini masih dalam pengejaran oleh aparat Polres Morotai, yang sedang mencari tahu tempat persembunyian pelaku.
“Masih dalam lidik (penyelidikan), masih didalami Satreskrim,” ujar Kapolres Pulau Morotai AKBP Agung Cahyono dilansir detikcom, Senin (6/5/2024).
Kejadian tersebut terjadi di Dusun Cao Besar, Desa Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, Pulau Morotai pada Minggu (5/5) sekitar pukul 07.15 WIT.
BACA JUGA: Bocah di Brebes Dicabuli, Pelaku Iming-Imingi Korban dengan Pinjami HP
Kejadian tersebut dimulai saat pelaku, korban, dan istrinya sedang melakukan pengasapan kelapa untuk dijadikan kopra.
“Menurut keterangan dari istri korban, saat itu dia (pelaku) bunuh korban dalam posisi duduk. Ada pukulan pakai benda tumpul dari belakang kepala (korban), kemungkinan besar dugaannya itu,” ujar Kepala Desa Falila, Denfris Merek kepada detikcom, Minggu (5/5).
Setelah membunuh korban, pelaku pergi ke sebuah rumah kebun yang berjarak sekitar 15 meter dari lokasi kejadian.
BACA JUGA: Begal Payudara di Situbondo Terancam 12 Tahun Penjara
Di sana, pelaku memukul dan memperkosa istri korban, serta mengancam akan membunuh anaknya jika berteriak.
“Jadi pelaku dia ancam ke istri korban bahwa akan membunuh anaknya kalau bataria (berteriak). (Kondisi) Wajah istri korban dia (tampak) lebam, biru, bengkak. Karena dia (pelaku) pukul baru perkosa,” ujar Denfris.
Kepala Polres Morotai, Denfris Rio, menjelaskan bahwa pelaku berasal dari luar Kabupaten Pulau Morotai dan merupakan anak angkat korban yang tinggal bersama korban selama sebulan terakhir.
“Pelaku berasal dari Kotamobagu, Sulawesi Utara. Pelaku ini anak angkat atau anak tampungan yang tinggal di rumah korban sejak sebulan lalu. Sekarang korban sudah dibawa ke RSUD Ir Soekarno untuk divisum,” katanya.