Pandemi Covid-19 Memberikan Efek yang Luar Biasa Khususnya Bagi Perekonomian, Ceritakanlah Menurut Kalian Apa yang Terjadi pada Masa Pandemi di Indonesia? |
SwaraWarta.co.id – Pandemi Covid-19 memberikan efek yangl uar biasa khususnya bagi perekonomian, ceritakanlah menurut kalian apa yang
terjadi pada masa pandemi di Indonesia? Berkaitan dengan kemiskinan dan
pengangguran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada awal tahun 2020
telah memberikan dampak yang luar biasa, khususnya bagi perekonomian global.
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk
terbesar di dunia, juga merasakan dampak yang signifikan dari pandemi ini.
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan
untuk menekan penyebaran virus telah melumpuhkan berbagai sektor ekonomi,
menyebabkan peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran.
Sektor Ekonomi Terpukul
Sektor pariwisata menjadi salah satu yang paling terpukul
akibat pandemi.
Pembatasan perjalanan dan penutupan destinasi wisata
menyebabkan penurunan drastis jumlah wisatawan, baik domestik maupun
mancanegara.
Hotel, restoran, agen perjalanan, dan bisnis terkait lainnya
mengalami kerugian besar, bahkan banyak yang terpaksa gulung tikar.
Sektor manufaktur juga mengalami kontraksi akibat
terhambatnya rantai pasokan global dan penurunan permintaan.
Banyak pabrik mengurangi produksi atau bahkan menghentikan
operasional, menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Sektor informal, yang menjadi tumpuan sebagian besar
masyarakat Indonesia, juga terdampak parah. Pedagang kaki lima, pekerja lepas,
dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kehilangan pendapatan akibat
pembatasan aktivitas ekonomi.
Baca juga: Sandiaga Uno Peringatkan Warga Indonesia Tidak Liburan ke Singapura untuk Menghindari Kasus COVID-19
Lonjakan Kemiskinan dan Pengangguran
Dampak ekonomi dari pandemi COVID-19 di Indonesia sangat
terasa pada peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan
pada Maret 2021 meningkat menjadi 10,14 persen, bertambah 0,36 persen dibandingkan
September 2020.
Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari
2021 mencapai 6,26 persen, naik dari 5,28 persen pada Februari 2020.
Peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran ini disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain:
- PHK
massal: Banyak perusahaan terpaksa melakukan PHK karena tidak mampu
bertahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit. - Penurunan
pendapatan: Sektor informal yang terdampak pembatasan aktivitas
ekonomi menyebabkan penurunan pendapatan masyarakat. - Inflasi:
Kenaikan harga barang dan jasa akibat gangguan pada rantai pasokan global
juga turut memperburuk kondisi ekonomi masyarakat.
Upaya Pemerintah
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk
mengatasi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19, antara lain:
- Program
bantuan sosial: Pemerintah menyalurkan berbagai bantuan sosial,
seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),
dan Bantuan Sosial Tunai (BST), untuk membantu masyarakat yang terdampak
pandemi. - Stimulus
ekonomi: Pemerintah memberikan stimulus ekonomi kepada sektor-sektor
yang terdampak, seperti pariwisata dan UMKM, untuk membantu mereka
bertahan dan pulih. - Program
vaksinasi: Pemerintah melaksanakan program vaksinasi COVID-19 secara
masif untuk menekan penyebaran virus dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, dampak pandemi
COVID-19 terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia masih
terasa hingga saat ini.
Diperlukan kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan
dan pengangguran.