Mengenal Microsleep – SwaraWarta.co.id (Sumber: MTB FM Surabaya) |
SwaraWarta.co.id – microsleep merujuk pada episode tidur singkat yang berlangsung kurang dari 30 detik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seringkali, Anda tidak menyadari bahwa Anda mengalaminya. Anda mungkin mengalami beberapa episode mikrosleep secara berdekatan saat Anda mencoba — dan gagal — untuk tetap terjaga.
Selama mikrosleep, otak Anda beralih dengan cepat antara kondisi tidur dan terjaga.
Setiap periode tidur hanya berlangsung beberapa detik. Untuk dapat terdata oleh otak, periode tidur perlu berlangsung setidaknya satu menit.
Anda mungkin telah mengalami mikrosleep jika mengalami Gejala-gejala berikut:
– Anda terbangun oleh gerakan tubuh tiba-tiba atau kepala yang jatuh ke depan.
– Anda sering menguap atau berkedip
.
– Anda tidak akan menyadari apa yang baru saja terjadi dan apa yang sebenarnya Anda lakukan per sekian detik yang lalu.
– Anda kesulitan memproses informasi
Bahaya Mikrosleep Saat Mengemudi
Jika Anda mengalami mikrosleep di rumah di sofa, hal itu mungkin hanya mengganggu, tetapi tidak mungkin berbahaya.
Pada situasi dan kondisi yang lain, tentunya mikrosleep bisa menimbulkan ancaman baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Saat Anda mengemudi kemudian mengalami mikrosleep per sekian detik, tentu saja akan menimbulkan risiko bahaya bagi orang lain dalam konteks lingkungan umum.
Mikrosleep sangat berbahaya bagi pengemudi karena waktu singkat yang dibutuhkan untuk membuat kesalahan serius di belakang kemudi.
Jika Anda tertidur selama 3 detik saat melaju dengan kecepatan 60 mil per jam, Anda bisa menempuh jarak 300 kaki ke arah yang salah.
Ini bisa membuat Anda keluar dari jalan atau masuk ke jalur lalu lintas yang berlawanan.
Bahaya Lain dari Mikrosleep
Keselamatan publik terancam ketika pekerja tertentu mengalami mikrosleep. Mikrosleep bisa sangat serius jika Anda bekerja sebagai:
– Pilot
– Pengendali lalu lintas udara
– Pengemudi truk
– Masinis
– Pekerja proses di pabrik atau kilang
Bidang medis adalah bidang lain di mana kurang tidur bisa berdampak serius.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa luka tusuk jarum dan cedera dengan instrumen tajam lebih sering terjadi ketika pekerja medis bekerja di shift malam, jam kerja yang diperpanjang, atau lembur wajib. Kesalahan medis lainnya juga bisa meningkat.
Pekerjaan dengan tanggung jawab besar terhadap keselamatan, seperti pilot atau pengendali lalu lintas udara, membutuhkan kewaspadaan penuh.
BACA JUGA: Happy Asmara dan Gilga Sahid Dikabarkan Menikah, Begini Faktanya!
Mikrosleep bisa mengakibatkan kelalaian yang fatal. Dalam kasus pengendali lalu lintas udara, kurang tidur bisa menyebabkan kekeliruan dalam mengarahkan pesawat, yang bisa berakibat bencana.
Para pekerja di sektor transportasi, seperti pengemudi truk dan masinis, juga menghadapi risiko tinggi.
Mikrosleep saat mengemudi truk atau kereta bisa menyebabkan kecelakaan besar yang tidak hanya membahayakan pengemudi tetapi juga masyarakat umum.
Di pabrik atau kilang, pekerja proses yang mengalami mikrosleep bisa membuat kesalahan operasional yang serius, yang bisa menyebabkan ledakan atau kebocoran bahan berbahaya.
Keselamatan di tempat kerja bisa sangat terancam jika pekerja tidak mendapatkan cukup tidur.
Dalam sektor medis, khususnya, kebutuhan akan tidur yang cukup sangat penting. Kurang tidur bisa mengurangi kemampuan medis profesional dalam memberikan perawatan yang aman dan efektif. Kesalahan yang disebabkan oleh mikrosleep bisa berakibat fatal bagi pasien.
Mengatasi Mikrosleep
Untuk mengatasi dan mencegah mikrosleep, penting untuk memperhatikan kebiasaan tidur yang sehat.
Tidur yang cukup dan berkualitas adalah kunci untuk menghindari kelelahan yang berlebihan. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
1. Meningkatkan Durasi Tidur
Anda harus memastikan bahwa tidut Anda cukup dan berkualitas pada saat malam hari, umunya secara ideal, tidur selama 7-9 jam bisa dikatakan cukup untuk ukuran orang dewasa.
2. Menjaga Konsistensi Waktu Tidur
Biasakan untuk tertidur kemudian bangun pada waktu dan jam yang sama, rutin setiap hari, termasuk pada waktu akhir pekan.
3. Lingkungan Tidur yang Nyaman
Pastikan kamar tidur Anda nyaman, gelap, tenang, dan sejuk.
4. Menghindari Stimulan
Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur, karena bisa mengganggu kualitas tidur.
5. Istirahat Secara Berkala
Jika Anda melakukan pekerjaan yang membutuhkan kewaspadaan tinggi, pastikan Anda mengambil istirahat secara berkala untuk mengurangi risiko mikrosleep.
6. Efek Obat Tidur, produk medis lainnya yang berpotensi memiliki efek samping mengantuk, bisa jadi menjadi pemicu terjadinya microsleep.
Jika Anda merasa sangat mengantuk selama hari kerja atau saat mengemudi, lebih baik menepi dan beristirahat sejenak atau mengambil tidur siang singkat.
Keselamatan Anda dan orang lain jauh lebih penting daripada tiba tepat waktu.
Dalam kasus-kasus tertentu, jika Anda merasa mengalami gangguan tidur seperti sleep apnea atau insomnia, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Mikrosleep adalah fenomena yang sering tidak disadari namun bisa sangat berbahaya dalam situasi tertentu, terutama saat mengemudi atau bekerja di sektor-sektor yang memerlukan kewaspadaan tinggi.
Memahami gejala dan bahaya mikrosleep, serta mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya, adalah penting untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Tidur yang cukup dan berkualitas bukan hanya penting untuk kesehatan, tetapi juga untuk keselamatan publik.***