Pondok Pesantren Gus Baha (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Gus Baha adalah ulama terkenal di Indonesia yang berasal dari Kabupaten Rembang. Ia dikenal sebagai salah satu ahli tafsir dan memiliki pengetahuan mendalam seputar Al-Qur’an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pondok pesantren miliknya, Pesantren Tahfidzul Qur’an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Qur’an (LP3IA), telah berdiri sejak tahun 1964 di Desa Narukan, Kabupaten Rembang.
Baca Juga:
Kisah Nabi Ilyasa: Sejarah, Mukjizat, serta Perjuangannya dalam Menegakkan Tauhid Kepada Allah SWT
Gus Baha memutuskan untuk mengabdikan hidupnya sebagai seorang ulama dan menekuni pengajaran agama Islam di pondok pesantrennya.
Selain itu, ia juga aktif memberikan ceramah ke berbagai daerah, terutama di wilayah Jawa Tengah, dan menjadi mufti pada majelis taklim.
Salah satu ciri khas dari pondok pesantren milik Gus Baha adalah sederhana. Hal tersebut sesuai dengan filosofinya dalam menjalani hidup yang sederhana dan memilih untuk tinggal di lingkungan yang tidak mewah.
Garasi mobil pesantren dibuat semi terbuka dengan material yang sederhana. Juga, meskipun lingkungannya sederhana, pondok pesantren tersebut memiliki gedung bertingkat yang diberi nama Aula Mbah Nik.
Baca Juga:
Mengenal Sosok Habib Husein Baagil dan Silsilah Keluarganya
Gedung tersebut berfungsi sebagai tempat menerima tamu serta aula khusus.
Jenjang Pendidikan di Pondok Gus Baha
Pondok pesantren Gus Baha (Dok. Ist) |
Pondok pesantren milik Gus Baha mencakup jenjang pendidikan yang lengkap, mulai dari madrasah diniyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah.
Santri yang belajar di pondok pesantren miliknya dapat memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan bakat mereka.
Baca Juga:
Cak Imin Sebut Akan Sambut Khofifah Indar Parawansa jika Maju Pilgub Melalui PKB
Makam Orang Tua Gus Baha yang Terletak di Kawasan Pondok Pesantrwn
Di pondok pesantren milik Gus Baha, juga terdapat makam orangtua Gus Baha, K.H. Nur Salim dan Hj. Yuhanidz, yang terletak di bangunan semi terbuka.
Ada sebuah gedung besar bernama Aula Mbah Nur yang berfungsi sebagai tempat berkumpul para santri serta tempat menyelenggarakan acara.
Selain itu, terdapat rumah Gus Baha yang terletak di dalam kompleks pesantren tersebut dengan ukuran rumah yang tidak terlalu besar.
Jadi, tidak heran jika Gus Baha dikenal sebagai sosok yang bersahaja dan lebih memilih hidup sederhana.
Dakwah Gus Baha di Kalangan Santri
Dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren miliknya, Gus Baha selalu mengajarkan peserta didiknya untuk memahami dan mengamalkan agama Islam secara kaffah.
Gus Baha mengajarkan para santri untuk mampu memahami dan menghafal Al-Qur’an dengan baik sejak dini dan memahami isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut.
Baca Juga:
Sering dikaitkan dengan Ning Magrib, Ini Pekerjaan Cak Abid!
Hal tersebut sejalan dengan namanya yang menjunjung tinggi nilai-nilai ISLAM dan mengajak masyarakat untuk memahami Al-Qur’an dan mengambil hikmah dari setiap ayatnya.
Gus Baha juga sering memberikan ceramah tentang berbagai isu terkini yang sedang berkembang di masyarakat.
Dalam memberikan ceramahnya, Gus Baha selalu menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga para peserta didiknya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam secara baik dan benar.
Dengan memiliki pondok pesantren yang sederhana, Gus Baha ingin mengajarkan para santri bahwa kehidupan seorang ulama tidak harus di dalam pengabdian yang mewah.
Tetapi bisa dilakukan secara sederhana namun memberikan dampak positif bagi masyarakat. Itulah apa yang dirintis oleh beliau dan menjadi semangat kehidupannya hingga saat ini.