Korban Tewas Akibat Gempa Bumi di Papua Nugini Meningkat Menjadi 670 Orang

- Redaksi

Tuesday, 28 May 2024 - 07:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Korban Gempa Bumi Papua Nugini Bertambah – SwaraWarta.co.id (Sumber: VOA Indonesia)

SwaraWarta.co.id – Korban tewas akibat gempa bumi di Papua Nugini telah meningkat menjadi setidaknya 670 orang, menurut laporan resmi dari badan migrasi PBB pada hari Minggu.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gempa besar tersebut menyebabkan hilangnya nyawa dan harta benda di setidaknya enam desa.

Pusat gempa berada di desa Kaokalam, sekitar 370 mil barat laut dari ibu kota negara kepulauan Pasifik Selatan, Port Moresby, dan terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat pada hari Jumat.

Bencana tersebut mempengaruhi kondisi masyarakat yang sebagian besar terdiri dari petani subsisten yang tinggal di daerah terpencil dan cukup berbukit di mana tanah longsor sering terjadi.

Banyak rumah telah hancur serta kebun yang diandalkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka musnah.

Baca Juga :  Kenaikan PPN untuk Barang Mewah dan Usulan Penurunan Pajak Kebutuhan Pokok

Gempa terjadi di wilayah di mana tanah longsor sering terjadi dan pejabat melaporkan rumah-rumah yang terkubur.

BACA JUGA: Hendak Pulang Kampung, Mahasiswi Jember Jadi Korban Pembegalan

Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, mengatakan dia belum sepenuhnya memahami kondisi di lokasi tentang bencana tersebut tetapi pejabat sedang mengirim tim untuk menangani masalah infrastruktur.

Foto-foto di media sosial menunjukkan jalur kerusakan dan kehancuran, seperti bongkahan besar batu dan tanah yang terbelah dari bukit yang dipenuhi vegetasi lebat.

Rombongan mobil logistik berusaha membawa bantuan kemanusiaan seperti makanan dan air kepada para penyintas di daerah yang terkena dampak.

Papua Nugini terletak di sebelah utara khatulistiwa dan biasanya menerima jumlah curah hujan yang tinggi.

Namun tahun ini curah hujan sangat tinggi. Tanah longsor di provinsi terdekat bulan lalu menewaskan setidaknya 23 orang.

Baca Juga :  Standar Keamanan Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus Banyumas Menjadi Sorotan Usai Pecah

Gempa bumi yang melanda desa Kaokalam telah menghancurkan infrastruktur dasar, membuat banyak rumah dan kebun rusak berat.

Petani subsisten yang bergantung pada kebun mereka untuk pangan kini menghadapi krisis yang parah.

BACA JUGA: Nekat Tabrak Polisi, Pencuri Motor di Ponorogo Berhasil Diamankan

Tim penyelamat menghadapi tantangan besar dalam mencapai daerah terpencil ini karena medan yang sulit dan kondisi cuaca yang buruk.

Upaya penyelamatan dan bantuan terus berlanjut, dengan berbagai organisasi kemanusiaan bekerja sama dengan pemerintah setempat.

Banyak dari korban yang selamat sekarang hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, membutuhkan bantuan medis, tempat tinggal sementara, dan pasokan makanan darurat.

Bencana ini menyoroti kerentanan wilayah Papua Nugini terhadap bencana alam, terutama di daerah-daerah yang kurang berkembang dan sulit dijangkau.

Baca Juga :  Ditetapkan Sebagai Tersangka, Hasto Kristiyanto Buka Suara

Infrastruktur yang rapuh dan kesiapsiagaan bencana yang terbatas semakin memperparah dampak dari gempa bumi dan tanah longsor yang terjadi.

Para ahli memperingatkan bahwa lebih banyak bencana serupa dapat terjadi di masa depan, mengingat kondisi geologis dan iklim di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, peningkatan kesiapsiagaan dan sistem tanggap darurat sangat diperlukan untuk mengurangi dampak dari bencana alam di masa depan.

Sementara itu, pemerintah dan masyarakat internasional diharapkan dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu Papua Nugini pulih dari bencana ini dan meningkatkan ketahanan mereka terhadap bencana di masa mendatang.

Bantuan segera sangat diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan mengurangi penderitaan bagi mereka yang terdampak oleh gempa bumi yang menghancurkan ini.***

Berita Terkait

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi
Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong
Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo
Badan Bank Tanah Siapkan 11 Lokasi untuk Dukung Dapur Makan Bergizi di Indonesia
Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru
TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses
Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi di Indonesia Green Award 2025 atas Komitmen Lingkungan
Mbak Ita dan Suami Izin dari Panggilan KPK, Terungkap Ini Alasannya

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 16:44 WIB

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi

Saturday, 18 January 2025 - 16:37 WIB

Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong

Saturday, 18 January 2025 - 16:19 WIB

Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo

Saturday, 18 January 2025 - 14:29 WIB

Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru

Saturday, 18 January 2025 - 14:13 WIB

TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses

Berita Terbaru

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Lifestyle

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:14 WIB

Cara Menemukan HP yang Hilang

Teknologi

6 Cara Menemukan HP yang Hilang dengan Mudah dan Cepat

Saturday, 18 Jan 2025 - 16:35 WIB